Bisnis.com, JAKARTA – Seorang tewas akibat serangan drone yang diluncurkan Rusia ke Ibu Kota Kyiv pada Selasa (30/5/2023) pagi.
Selain korban tewas, serangan drone yang menghantam sebuah apartemen itu juga menyebabkan empat warga sipil lainnya luka-luka.
Pejabat administrasi militer Kyiv memperkirakan bahwa jumlah korban akan bertambah karena masih ada beberapa penduduk yang hingga saat ini masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Sementara itu, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan serangan besar-besaran itu merupakan serangan udara ke-17 yang diluncurkan Rusia sepanjang Mei 2023.
Serangan terbaru itu hanya melibatkan drone buatan Iran, Shahed dan tidak ada rudal seperti yang terjadi pada sebagian besar serangan sebelumnya.
“Ini adalah serangan besar-besaran, jangan tinggalkan tempat berlindung,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga
Adapun, pasukan pertahanan Ukraina berhasil menembak jatuh lebih dari 20 drone milik Rusia selama gelombang serangan baru yang terjadi pagi hari ini.
Seperti diketahui, militer Rusia terus meningkatan serangan udara usai mengetahui rencana serangan balasan yang disiapkan oleh Ukraina.
Secara keseluruhan, Rusia tercatat telah meluncurkan 54 serangan drone Kamikaze hingga Sabtu (27/5/2023) malam. Serangan terjadi secara nonsetop, bahkan ketika masyarakat tengah beraktivitas pada siang hari.
Selain Kyiv, Kota Dnipro menjadi salah satu kota yang terlebih dahulu menghadapi serangan rudal dan drone milik Rusia pada Kamis (25/5/2023).
Akibatnya, dua orang warga sipil dinyatakan tewas di sebuah klinik medis di kota yang berada di timur Ukraina.
Kepala Daerah Serhiy Lysak mengatakan, kedua korban diidentifikasi sebagai anak laki-laki berumur tiga dan enam tahun.
Selain korban tewas, Lysak mengatakan bahwa serangan mendadak itu juga menyebabkan luka-luka pada 30 warga sipili lainnya.