Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wayan Koster Kumpulkan Kepala Daerah di Bali Atas Arahan Megawati, Begini Reaksi Komisi II DPR

Gubernur Bali Wayan Koster mengumpulkan para wali kota dan bupati daerah Bali atas perintah Ketua Umum PDIP Megawati.
Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) dan Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra (dua dari kiri) melihat pemanfaatan LNG di Patra Jasa Bali, Kuta, Bali, Kamis (4/10)./Bisnis-Feri Kristianto
Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) dan Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra (dua dari kiri) melihat pemanfaatan LNG di Patra Jasa Bali, Kuta, Bali, Kamis (4/10)./Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bali Wayan Koster mengumpulkan para wali kota dan bupati daerah Bali atas perintah Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Wayan menyurati para kepala daerah itu dengan kop surat Gubernur Bali dengan nomor B.00.005/22300/SEKRET. Dia ingin membahas perilaku wisawatan mancanegara di Bali yang kerap melanggar aturan pada Rabu (31/5/2023), sesuai perintah Megawati.

"Khusus kepada wali kota/bupati se-Bali, saya perlu menyampaikan bahwa Presiden ke-5 Republik Indonesia Ibu Prof Megawati Soekarnoputri menegaskan Saudara wajib untuk hadir tanpa perwakilan," tulis Wayan dalam surat itu.

Surat yang beredar di media sosial itu pun memantik banyak perbincangan. Di Twitter, misalnya, beberapa akun mengkritisi Wayan karena seakan mencampuri urusan pemerintah dengan partai.

Memang, Wayan merupakan kader PDIP. Apalagi, dalam surat itu ditebuskan ke Kementerian Dalam Negeri atau Presiden Joko Widodo namun hanya ke Megawati.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan akan mengecek, apakah memang semua kepala daerah di Bali merupakan kader PDIP.

Menurutnya, meski Komisi II mengurusi pemerintah dalam negeri, namun dia tak bisa mengintervensi Wayan apabila maksud dari surat itu untuk acara internal PDIP. Namun, dia mengingat agar Wayan dapat memisahkan urusan partai dengan pemerintahan.

"Jadi misalnya undangan itu mungkin sekali jalan [untuk acara PDIP], ya kita kan enggak tahu. Itu yang harus kita cek dulu. Tapi harusnya Gubernur Bali saya pikir paham, paham posisi membedakan mana urusan pemerintahan mana urusan partai politik," ujar Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper