Bisnis.com, JAKARTA - Rusia terus berencana menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia pada Kamis (25/5/2023).
Melansir CNA, hulu ledak nuklir sudah bergerak dalam penyebaran bom semacam itu di luar Rusia sejak jatuhnya Soviet pada 1991.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengecam rencana penyebaran itu, tetapi mengatakan Washington tidak berniat mengubah posisinya pada senjata nuklir strategis. AS telah melihat tanda-tanda Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan AS dan sekutunya berperang dalam perang proksi yang meluas melawan Rusia setelah Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina 15 bulan lalu.
Rencana penyebaran nuklir diumumkan oleh Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret 2023.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan bahwa Barat pada dasarnya semakin memperkeruh perang, seperti yang dia sampaikan dalam pertemuan dengan mitranya Belarusia.
Baca Juga
"Kolektivitas Barat pada dasarnya mengobarkan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," katanya.
Shoigu mengatakan bahwa Barat melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memperpanjang dan meningkatkan konflik bersenjata di Ukraina.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata nuklir taktis sudah bergerak sesuai dengan perintah yang ditandatangani oleh Putin, meskipun tidak ada konfirmasi dari Kremlin.
"Pergerakan senjata nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan di Moskow, di mana dia menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet lainnya.
Dia mengatakan bahwa senjata nuklir mungkin sudah ada di Belarusia, dan dia akan memeriksanya saat dia kembali.