Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tuding Grup Wagner Rusia Pasok Rudal ke RSF Sudan

AS menuding kelompok Wagner Rusia menyediakan rudal sebagai dukungan ke RSF dalam konflik Sudan. 
Pesawat militer Spanyol dan kendaraan militer terlihat berangkat di landasan ketika personel diplomatik Spanyol dan warga negara dievakuasi, di Khartoum, Sudan, 23 April 2023./Handout Kementerian Pertahanan Spanyol via REUTERS
Pesawat militer Spanyol dan kendaraan militer terlihat berangkat di landasan ketika personel diplomatik Spanyol dan warga negara dievakuasi, di Khartoum, Sudan, 23 April 2023./Handout Kementerian Pertahanan Spanyol via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menuduh kelompok Wagner Rusia menyediakan rudal darat-ke-udara untuk Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di Sudan. 

RSF menjadi salah satu pihak yang mengalami konflik berkelanjutan di Sudan yang telah membuat hampir 1,3 juta orang mengungsi di negara itu. 

Tuduhan kepada Wagner terjadi saat Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi pada pemimpin Wagner di Mali.

AS menuduh pemimpin Wagner mencoba mendapatkan senjata untuk perang Rusia di Ukraina, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Jumat (26/5/2023). 

Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa rudal permukaan-ke-udara di Sudan telah berkontribusi pada konflik bersenjata berkepanjangan yang hanya menghasilkan kekacauan lebih lanjut. 

RSF dan militer Sudan dipimpin oleh dua jenderal yang bersaing dalam pertarungan untuk mengontrol negara dan sumber dayanya sejak pertengahan April, yang telah menewaskan ratusan orang.

Sementara itu, Washington telah membantu menengahi beberapa kesepakatan gencatan senjata sejak konflik pecah. 

Pihak yang bertikai antara dua kubu di Sudan telah menyetujui gencatan senjata selama sepekan, sejak Senin. Meski begitu penduduk terus melaporkan adanya bentrokan lanjutan. 

AS mengatakan tujuan utama gencatan senjata di Sudan adalah untuk mengurangi kekerasan sebelum mengakhiri pertempuran secara permanen dan mengembalikan negara itu ke pemerintahan sipil. 

Kelompok hak asasi manusia (HAM) telah memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan jika konflik terus berlanjut di negara itu. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyuarakan keprihatinannya tentang kemungkinan keterlibatan Wagner di Sudan, pada bulan lalu. Dia mengatakan bahwa kelompok Wagner tersebut hanya membawa lebih banyak kematian dan kehancuran bagi negara itu. 

“Sangat penting bahwa kita tidak melihat keterlibatan lebih lanjut di Sudan, dan saya tahu sejumlah negara sangat peduli dengan prospek itu,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper