Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin angkat bicara mengenai beredarnya isu soal dugaan aliran dana korupsi proyek menara telekomunikasi atau base transceiver station (BTS) 4G Bakti Kemkominfo, yang menjerat Johnny G. Plate, masuk ke tiga partai politik.
Menurutnya, dugaan tersebut hanya dapat ditelusuri oleh otoritas terkait yaitu partai politik (parpol) tersebut sehingga pihak luar tinggal menerima hasil kebenarannya.
“Itu kewenangan yang punya otoritas, jadi kita serahkan kepada mereka [parpol] apa betul atau sebenarnya itu tidak betul kita tunggu saja hasilnya,” ujarnya kepada wartawan di Istana Wapres, Rabu (24/5/2023).
Sebelumnya, Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD menyebut isu yang beredar mengenai dana dugaan korupsi BTS 4G yang mengalir ke tiga partai politik sebagai gosip belaka.
Dia mengaku telah membaca kabar mengenai isu tersebut. Namun menurutnya, hal itu hanyalah sebatas gosip politik.
"Saya juga dapat berita itu dengan nama-namanya, tetapi saya anggap itu gosip politik," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (23/5/2023).
Baca Juga
Dia menegaskan tidak akan ikut campur dalam persoalan tersebut. Apalagi, permasalahan itu cukup rumit dan berpotensi menimbulkan kemelut politik.
Sebaliknya menurutnya, semua pihak kini harus menunggu bagaimana proses hukum yang sedang berjalan. Untuk itu, dia mempersilakan Kejaksaan Agung atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan penyelidikan perihal isu tersebut.
"Saya sendiri menganggap itu sebagai gosip politik yang tidak akan saya tangani secara administratif di sini, secara manajerial kelembagaan karena ini sudah masuk ke ranah hukum," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Menkominfo nonaktif Johnny G. Plate, yang juga politisi Partai Nasdem, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kemenkominfo tahun 2020-2022.
Dalam perkara ini, kerugian yang dihitung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ditaksir mencapai Rp8,03 triliun. Sementara dana yang digulirkan untuk mendanai proyek ini mencapai Rp10 triliun.