Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NasDem Akui Sudah Kirim 1 Nama Cawapres Anies, Khofifah?

Tobas menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies, namun tetap usulkan satu nama sebagai pertimbangan.
Bakal calon presiden dari koalisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan dalam acara dengan relawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023)./ Twitter @aniesbaswedan
Bakal calon presiden dari koalisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan dalam acara dengan relawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023)./ Twitter @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari alias Tobas mengatakan pihaknya sudah menyampaikan satu nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Tobas menjelaskan, NasDem sepenuhnya menyerahkan keputusan final penentuan cawapres kepada Anies. Namun pihaknya juga memberi rekomendasi satu nama sebagai bahan pertimbangan. 

"Kita sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Anies untuk menentukan siapa yang akan menjadi cawapresnya, dan kita juga sudah sampaikan satu nama. Tentu nanti pada saatnya tentu Pak Anies yang akan umumkan," jelas Tobas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).

NasDem sendiri sudah berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bersama usung Anies jadi capres pada Pilpres 2024.

Pada Selasa, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengungkapkan NasDem usul nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Tobas sendiri tak menampik maupun mengonfirmasikan pernyataan Iman itu. Dia hanya menegaskan sudah memberikan hak penentuan cawapres ke Anies.

"Kita sudah serahkan sepenuhnya kepada Pak Anies tentu kita akan berikan kesempatan untuk menyampaikan dan menentukan dari Pak Anies sendiri," ungkap anggota Komisi III DPR itu.

Dia menjelaskan, NasDem hanya ingin pasangan capres-cawapres yang mereka usung nantinya dapat bekerjasama dengan baik dan saling mengisi. Selain itu, didukung oleh berbagai lapisan masyarakat.

"Tentunya antara presiden dan wakil presiden yang nanti akan menjalankan roda pemerintahan ini harus bisa kerja sama, harus bisa saling mengisi satu sama lain, tidak hanya bergantung pada satu orang, tetapi juga bisa berbagi peran dan tentunya dapat diterima oleh berbagai pihak juga," ujar Tobas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper