Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari alias Tobas mengatakan pihaknya mencermati berbagai hasil survei terkait bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, termasuk survei terbaru dari Litbang Kompas.
Elektabilitas Anies memang masih kalah dari bacapres potensial lainnya yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Tobas pun menyatakan NasDem masih terus berupaya mengenalkan sosok Anies ke masyarakat luas.
"Kita tetap mencermati survei-survei yang ada di samping dari tetap bekerja juga untuk memperkenalkan Pak Anies kepada masyarakat ya," ujar Tobas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Dia mengatakan, NasDem selalu menghormati survei yang dilakukan pihak manapun. Menurutnya, setiap hasil survei pihak eksternal turut hadir kajian NasDem.
Meski demikian, Tobas mengingatkan tahapan menuju Pilpres 2024 masih panjang. Bahkan, lanjutnya, pendaftaran bacapres belum dilakukan oleh sebab itu elektabilitas Anies masih sangat mungkin diperbaiki jelang pungutan suara pada 14 Februari 2024.
"Sehingga survei-survei tersebut saya masih melihat sebagai sesuatu hal yang dinamis, yang bisa sangat berubah baik itu sepanjang perjalanan tahapan pilpres," ungkap anggota Komisi III DPR itu.
Baca Juga
Sebagai informasi, Litbang Kompas menempatkan nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai tokoh dengan tingkat keterpilihan atau elektabiltas paling tinggi mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Elektabiltas Prabowo pada periode survei 29 April - 10 Mei 2023 tercatat sebesar 24,5 persen menggeser Ganjar Pranowo yang kini harus berada di peringkat kedua dengan angka 22,8 persen.
Sementara itu, Anies Baswedan yang menjadi calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) konsisten menempati urutan ketiga dengan tingkat keterpilihan sebanyak 13,6 persen.
Survei Litbang Kompas ini diselenggarakan pada 29 April-10 Mei 2023 dengan jumlah sampel 1.200 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik penculikan sistematis bertingkat, dengan margin eror kurang lebih 2,83 persen.