Bisnis.com, JAKARTA -- Hasil polling Litbang Kompas menempatkan nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai tokoh dengan tingkat keterpilihan atau elektabiltas paling tinggi mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Elektabiltas Prabowo pada periode survei 29 April - 10 Mei 2023 tercatat sebesar 24,5 persen menggeser Ganjar Pranowo yang kini harus berada di peringkat kedua dengan angka 22,8 persen.
Sementara itu, Anies Baswedan yang menjadi calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) konsisten menempati urutan ketiga dengan tingkat keterpilihan sebanyak 13,6 persen.
Kendati mengalami penurunan dibandingkan periode survei sebelumnya, nama Ganjar tetap unggul dalam simulasi tiga nama. Ganjar dalam simulasi survei tersebut memperoleh elektabilitas sebanyak 40 persen. Sedangkan Prabowo dan Anies masing-masing sebanyak 36,8 persen dan 23,2 persen.
Adapun jika terjadi head to head antara ketiga calon tersebut, Prabowo diperkirakan akan memenangkan kontestasi Pilpres. Dalam simulasi Prabowo vs Ganjar misalnya tingkat keterpilihan Prabowo mencapai 51,1 persen atau unggul tipis dari Ganjar yang sebesar 48,9 persen.
Sementara itu, jika Prabowo melawan Anies, potensi eks Komandan Jenderal atau Danjen Kopassus itu memenangkan Pilpres lebih luas lagi perbandingannya 62 persen melawan 38 persen.
Baca Juga
Survei Litbang Kompas ini diselenggarakan pada 29 April-10 Mei 2023 dengan jumlah sampel 1.200 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik penculikan sistematis bertingkat, dengan margin eror kurang lebih 2,83 persen.
PDIP Masih Perkasa
Survei terbaru dari Litbang Kompas memperlihatkan perubahan komposisi elektabilitas parpol yang akan bertarung dalam Pemilu 2024.
Survei itu menunjukkan PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi. Sementara, Partai Demokrat menyalip Partai Golkar di peringkat ketiga partai dengan elektabilitas paling tinggi.
Adapun elektabilitas PDIP sebanyak 23,3 persen. Gerindra mengikuti di peringkat kedua dengan 18,6 persen.
Sementara itu, Demokrat berada di peringkat ketiga dengan 8 persen. Golkar mengikuti dengan 7,3 persen. Lalu, Partai NasDem dengan 6,3 persen. Setelahnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 5,5 persen.
Sisanya, partai parlemen saat ini seperti Partai Keadilan Sejahtera (3,8 persen), Partai Amanat Nasional (3,2 persen), dan Partai Persatuan Pembangunan (2,9 persen) ternyata tak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen
Sementara itu, semua partai non parlemen dan partai baru seperti Partai Perindo (3,1 persen), Partai Hanura (0,6 persen), Partai Bulan Bintang (0,4 persen), Partai Solidaritas Indonesia (0,3 persen), Partai Gelora (0,3 persen), Partai Buruh (0,3 persen), Partai Ummat (0,1 persen), dan Partai Kebangkitan Nusantara (0 persen) juga tak ada yang tembus ambang batas parlemen.
Menariknya, jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas pada Januari 2023 maka kali ini Demokrat menyalip Golkar di peringkat ketiga. Pada Januari, Golkar memperoleh 9 persen suara sementara Demokrat mendapat 8,7 persen suara.
Sementara kini, meski sama-sama mengalami penurun suara, namun Golkar lebih buruk (turun 1,7 persen) dibandingkan Demokrat (turun 0,7 persen). Untuk parpol lainnya, tak ada saling salip-menyalip.
Survei Litbang Kompas ini diselenggarakan pada 29 April-10 Mei 2023 dengan jumlah sampel 1.200 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik penculikan sistematis bertingkat, dengan margin eror kurang lebih 2,83 persen.