Bisnis.com, JAKARTA - Tahiyat akhir merupakan salah satu rukun sholat yang apabila ditinggalkan dapat menyebabkan sholat menjadi tidak sah. Bacaan tahiyat akhir harus dibaca sebelum salam. Adapun bacaan tahiyat akhir lengkap dengan artinya akan dibahas pada artikel kali ini.
Hadits Tentang Bacaan Tahiyat Akhir
Doa tahiyat akhir ada yang singkat dan lengkap yang apabila dibaca ketika sholat sudah dianggap melaksanakan tahiyat akhir. Berikut ini bacaan tahiyat lengkap sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits dari Ibnu Mas’ud ra :
رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، فقال: قولوا: التَّحِيَاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Artinya:
Dahulu kami membaca tahiyat dalam salat, menyebut nama Allah, dan mengucapkan salam satu sama lain. Kemudian, Rasulullah SAW yang mendengar hal tersebut mengatakan, ucapkanlah:
At tahiyyaatu lillaah was shalawaatu wat thayyibaatu. as salaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullah wabarokaatuh. as salaamu ‘alainaa wa ‘ala ibaadillahis shoolihiin. asyhadu an laailaaha illalloh, wa asy-hadu anna muhammadan abduhu wa rosuuluh
Baca Juga
(Segala ucapan selamat, salawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan salawat serta salam terlimpahkan kepadamu wahai Engkau wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan salawat dan salam terlimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya)’” (HR. Bukhari no. 1202, Muslim no. 402).
Dalam HR. Muslim no. 403 dari Ibnu ‘Abbas ra Rasulullah SAW juga bersabda:
القرآن فكان يقول: ((اَلتَّحِيَاتُ المُبَارَكَاتُ، الصَلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لله، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَينَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَالِحِين، أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلّا الله، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله))
Artinya:
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami bacaan tasyahud sebagaimana mengajarkan bacaan surat dalam Alquran. Beliau mengucapkan :
At tahiyaatu mubaarokaatu sholawaatu thoyyibaatu lillah, assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullahi wabarokaatuh, assalamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi shoolihiin, asyhadu allaa ilaaha illalloh, wa asyhadu anna muhammadan rasuululloh
Segala ucapan selamat, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan shalawat dan salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan shalawat dan salam terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
Bacaan Tahiyat Akhir dan Artinya
Bacaan tahiyat akhir minimal yang hanya terdiri dari 5 kalimat. Dengan membaca 5 kalimat sudah dianggap melakukan kewajiban dari tasyahud. Lima kalimat tersebut telah dikatakan oleh An-Nawawi Rahimahullah sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Bacaan tahiyat akhir latin:
At tahiyyaatu lillaah, salaamun ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullah wabarokatuh, salaamun ‘alainaa wa ‘ala ibaadillahis shaalihiin, asyhadu an laailaaha illalloh, wa asy-hadu anna muhammadan rasuululloh
Arti tahiyat akhir:
Sholat sudah dianggap sah dengan membaca tahiyat lengkap ataupun hanya dengan 5 kalimat saja. Namun dengan membaca bacaan tahiyat akhir lengkap, tentu akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Oleh karena itu, bacaan tahiyat harus dihafalkan dan diamalkan ketika sedang tasyahud akhir agar ibadah diterima dan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.
Itulah penjelasan seputar bacaan tahiyat akhir. Pastikan untuk menghafalkan bacaan tersebut dan melafalkannya saat salat. Tujuannya tentu saja agar ibadah salat yang dijalankan sah dan bernilai pahala.