Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calom Presiden (Capres) yang diusung Partai Keadilan Sosial (PKS), Nasdem, dan Demokrat dalam Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengomentari terkait isu yang menyebut ada upaya penjegalan dirinya di Pilpres 2024.
Anies mengaitkannya dengan hasil sejumlah survei Pilpres yang menempatkannya di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
“Kemarin di sebuah wawancara saya ditanya 'Pak Anies ini banyak jegal-jegal bagaimana komentarnya?' Saya komentari gini, mungkin yang jegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya tidak seperti itu. Lho iya karena kalau di survei nomor 3 buat apa dijegal?” kata Anies dalam acara Milad PKS ke-21 melansir dari youtube CNN Indonesia, Jumat (19/5/2023).
Anies kemudian menyebut, jika dirinya masih dijegal juga ketika berada diperingkat ketiga dalam survei, tidak menutup kemungkinan ada hasil survei yang tidak dipublikasikan.
Dalam pemaparannya tersebut, eks Gubernur DKI Jakarta juga mengatakan kepada para pendukungnya jika saat ini pihak PKS dan juga partai koalisinya Nasdem dan Demokrat terus ditekan.
“Jadi kalau sekarang NasDem, Demokrat, PKS di survei kelihatannya angkanya rendah, tapi tekanannya kuat terus, sesungguhnya ada survei lainnya yang lebih tinggi,” ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, dalam survei Indikator Politik Indonesia elektabilitas Anies Baswedan terpantau semakin turun dari survei sebelumnya.
Saat ini, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu tercatat 15 persen, atau turun dari survei sebelumnya 15,9 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin, hal tersebut merupakan imbas dari approval rating kepada Presiden Jokowi yang tinggi belakangan ini.
Perolehan Anies tersebut berada dibawah Bacapres dari PDIP, yaitu Ganjar Pranowo pada survei terbaru yakni 29,3 persen dan Prabowo Subianto dengan 24,2 persen.