Bisnis.com, JAKARTA - Unit militer Ukraina mengklaim bahwa mereka telah mengusir brigade infanteri Rusia dari wilayah garis depan Kota Bakhmut.
Klaim tersebut mendukung komentar Kepala Tentara Swasta Wagner yang menyebut bahwa pasukan Rusia telah meninggalkan posisinya di dekat benteng Bakhmut.
Informasi terkait mundurnya militer Rusia dari kota di bagian Timur Ukraina ini juga disampaikan oleh Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi yang mengepalai pasukan darat Ukraina.
Dikatakan, pasukan Moskow di beberapa bagian Bakhmut mundur hingga 2 km akibat serangan balasan yang dikirim Ukraina.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Brigade Serangan Terpisah Ketiga Ukraina membenarkan laporan pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin terkait peluncuran brigade senapan bermotor independen Rusia ke-72 dari dekat Bakhmut serta ada 500 mayat warga Rusia yang tertinggal di daerah tersebut.
“Tentara kami melarikan diri. Brigade ke-72 mengamuk tiga kilometer persegi pagi ini, di mana saya kehilangan sekitar 500 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/5/2023).
Meski posisinya semakin terpojokkan, Pemerintah Rusia secara tegas menyebut bahwa operasi militer khusus masih akan terus berlanjut. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada saluran telvisi Serbia Bosnia.
Walau operasi militer ini menjadi operasi yang sulit, namun Rusia tetap berhasil mencapai beberapa tujuan tertentu setelah menginvasi Ukraina lebih dari satu tahun lamanya.
“Kami berhasil menghajar sedikit mesin militer Ukraina, pekerjaan [operasi militer] ini akan terus berlanjut,” tutur Peskov.