Bisnis.com, JAKARTA - Moskow menganggap upaya Kiev untuk menyerang Kremlin menggunakan drone sebagai langkah keterlaluan yang menempatkan Ukraina setara dengan negara sponsor terorisme, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara dengan kanal ATV.
Melansir TASS, Kamis (11/5/2023), Peskov menekankan bahwa Kremlin Moskow, yang menjadi sasaran dua drone, adalah kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Faktanya, kami dapat menafsirkannya sebagai upaya untuk melakukan tindakan terorisme terhadap Presiden Rusia. Ini adalah kegiatan teroris yang benar-benar keterlaluan dan tidak dapat diterima. Kami percaya bahwa dengan cara ini Ukraina benar-benar menempatkan dirinya setara dengan negara sponsor terorisme. Bahkan tidak de jure, tapi de facto, sebenarnya," kata Juru Bicara Kremlin.
Peskov mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia akan terus mengambil setiap tindakan yang mungkin dilakukan untuk memastikan keamanan.
"Yah, tentu saja, seperti yang kami katakan dalam pernyataan itu, kami akan menanggapi langkah-langkah seperti itu kapan dan bagaimana kami mau," tegasnya.
Pada 3 Mei 2023 pagi, Kiev berusaha melakukan serangan di halaman Kremlin.
Baca Juga
Layanan pers Kepresidenan Rusia mengatakan bahwa petugas militer dan keamanan segera mengeluarkan UAV musuh, melumpuhkannya. Putin tidak terluka dan melanjutkan pekerjaannya seperti biasa.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah bahwa pasukan Kiev menyerang Kremlin, dan tidak menyerang kediaman Putin.
