Bisnis.com, JAKARTA — Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) atau UTBK 2023 gelombang pertama akan dilaksanakan pada 8 hingga 14 Mei mendatang.
Peserta yang akan mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) ini diharuskan untuk membawa beberapa dokumen persyaratan pada pelaksanaan tes.
Mengutip dari laman Halo SNPMB BPPP Kemendikbud, sejumlah dokumen yang wajib dibawa oleh peserta SNBT 2023 antara lain adalah kartu peserta SNBT, kartu identitas (kartu pelajar/KTP/paspor).
Kemudian, surat keterangan lulus (KSL) asli bagi peserta angkatan 2023, dan fotokopi ijazah yang telah dilegalisir bagi peserta SNBT angkatan 2021 dan 2022.
Selain itu, siswa juga diimbau untuk membawa dan mengenakan masker serta hand sanitizer selama mengikut seleksi berdasarkan tes ini.
Adapun dalam pelaksanaan SNBT 2023, peserta diminta untuk mengerjakan tiga materi tes yang telah disiapkan oleh pihak panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Baca Juga
Ketiga materi itu adalah tes potensi skolastik (TPS), literasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris, serta penalaran matematika. Sementara, tes mata pelajaran kini tak lagi menjadi salah satu materi yang diujikan dalam pelaksanaan SNBT.
Tiga tes yang diujikan dalam SNBT 2023
1. Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS mengukur Kemampuan Kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. Dalam TPS yang akan diuji adalah Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis. Kemampuan kuantitatif akan mencakup Pengetahuan dan Penguasaaan Matematika Dasar.
2. Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
3. Penalaran Matematika
Mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia.