Bisnis.com, JAKARTA - Kurang dari satu minggu lagi, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) gelombang pertama dilaksanakan. Gelombang pertama ini akan dimulai pada 8 hingga 14 Mei 2023.
Sedangkan, gelombang kedua SNBT 2023 baru akan diselenggarakan pada 22 hingga 28 Mei mendatang.
Dalam pelaksanaannya, ada tiga jenis materi yang akan diujikan kepada para peserta SNBT 2023. Ketiga materi itu adalah tes potensi skolastik (TPS), literasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris, serta penalaran matematika.
Adapun, tes mata pelajaran kini tak lagi menjadi salah satu materi yang diujikan dalam seleksi berdasarkan tes ini.
Bukannya tak beralasan, menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, banyaknya materi ataupun mata pelajaran yang diujikan telah terbukti berpengaruh besar pada keadaan mental para peserta.
Materi tersebut juga turut menuntut para guru untuk bisa mengejar dan menuntaskan berbagai materi dan menyita banyak waktu belajar yang hanya dimaksudkan untuk melatih para peserta didik dalam menyelesaikan soal latihan UTBK.
Mantan bos Gojek ini menilai pengujian terhadap berbagai mata pelajaran dalam SNBT juga mengharuskan para orangtua untuk mengeluarkan lebih banyak biaya kepada lembaga bimbingan belajar (bimbel). Hal ini tentu menjadi beban finansial bagi peserta didik dengan kondisi finansial yang kurang beruntung.
Baca Juga
"Untuk mengikuti bimbel itu menjadi sulit dan diskriminatif bagi murid yang kurang mampu. SBMPTN seharusnya tidak menurunkan kualitas pembelajaran dan inklusif serta adil pada peserta didik yang kurang mampu," ungkapnya.
Tiga Tes yang Diujikan dalam SNBT 2023
1. Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS mengukur Kemampuan Kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. Dalam TPS yang akan diuji adalah Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis. Kemampuan kuantitatif akan mencakup Pengetahuan dan Penguasaaan Matematika Dasar.
2. Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
3. Penalaran Matematika
Mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan warga duni