Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektabilitas Ganjar Bakal Rebound Usai Ditunjuk Mega Jadi Capres PDIP

Ganjar Pranowo berpotensi rebound usai ditunjuk sebagai calon presiden (capres) oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (keempat kiri) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (kedua kiri) menyampaikan keputusan Rapat Pimpinan Nasional PPP di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/4/2023). PPP mendeklarasikan dukungannya kepada bakal calon presiden dari PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.
Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (keempat kiri) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (kedua kiri) menyampaikan keputusan Rapat Pimpinan Nasional PPP di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/4/2023). PPP mendeklarasikan dukungannya kepada bakal calon presiden dari PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.

Bisnis.com, JAKARTA -- Poltracking Indonesia menilai elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpotensi rebound usai ditunjuk sebagai calon presiden (capres) oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Berdasarkan survei terbaru Poltracking April 2023, elektabilitas Ganjar turun ke 31,1 persen dari sebelumnya 36,9 persen. Tren tersebut dinilai imbas sentimen pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Elektabilitas Ganjar kalah dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang saat ini menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 33 persen. 

Namun demikian, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengatakan Ganjar masih akan mendapatkan momentum setelah dideklarasikan capres oleh PDIP. 

"Dinamika batalnya U-20 itu salah satu koreksi juga mungkin terhadap Ganjar Pranowo, tetapi jangan lupa Ganjar baru saja dideklarasikan," ujarnya pada rilis hasil survei yang disiarkan di YouTube Poltracking TV, Jumat (28/4/2023). 

Hanta juga menyebut survei teranyar dari lembaganya itu dilakukan sebelum PDI Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan kadernya sebagai bakal calon Presiden 2024. 

PDIP pun bukan satu-satunya partai yang kini sudah mendeklarasikan Ganjar. Menyusul partai berlogo banteng itu, Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengikuti Megawati Soekarnoputri dalam mendeklarasikan Ganjar. 

Oleh karena itu, Hanta menilai tren elektabilitas Ganjar bakal mirip dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika resmi diusung Partai NasDem. Dia mencatat saat itu Anies, yang kini berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 22,4 persen, sempat menduduki posisi kedua dengan menyalip elektabilitas Prabowo.

"Mungkin ada potensi tren Ganjar bisa naik jika dilihat dari kepastian PDIP mengusungnya," tuturnya. 

Secara umum, hasil survei elektabilitas calon Presiden itu menunjukkan bahwa hanya tiga tokoh yang selalu berada di urutan teratas. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. 

Hanta mengatakan bahwa elektabilitas ketiga tokoh tersebut masih sangat dinamis.

"Artinya, ada tiga [calon] yang kuat. Sulit nama lain. Tiga ini juga kompetitif, di mana waktu masih 9-10 bulan saya kira tiga-tiganya masih memiliki potensi menang," tuturnya.

Adapun survei terbaru Poltracking itu menggunakan populasi warga Indonesia dengan hak pilih yaitu berumur 17 tahun ke atas. Jumlah sampel pada survei tersebut yakni 1.220 responden dengan metode multistage random sampling pada Februari, Maret, dan April 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper