Bisnis.com, JAKARTA -- Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyalip Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam survei nasional terbaru Poltracking April 2023.
Secara umum, hasil survei elektabilitas calon Presiden itu menunjukkan bahwa hanya tiga tokoh yang selalu berada di urutan teratas. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan.
Dari simulasi tiga nama tersebut, elektabilitas Prabowo merupakan yang tertinggi dengan perolehan angka 33 persen. Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu berbeda tipis dengan Ganjar yang mengikuti di posisi kedua yakni 31,1 persen.
"Survei ini setelah adanya koreksi isu U-20, tetapi belum ada deklarasi Ganjar Pranowo. Angkanya Prabowo dan Ganjar terpaut tipis di margin error, tetapi Pak Prabowo di atas tipis," ujarnya pada rilis hasil survei nasional tersebut di Poltracking TV, Jumat (28/4/2023).
Secara terperinci, elektabilitas Prabowo pada survei sebelumnya sebesar 27,2 persen pada Maret 2023 dan 26,1 persen pada Februari 2023. Posisinya masih di bawah Ganjar.
Masuk April 2023, muncul isu penolakan tim nasional Israel sehingga berujung pada pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ganjar menjadi salah satu Kepala Daerah yang menolak kedatangan timnas Israel.
Baca Juga
Sebelumnya, elektabilitas Ganjar pada Maret dan Februari 2023 masing-masing sebesar 36,9 persen dan 34,6 persen. Elektabilitas kader PDIP itu cukup di atas Prabowo.
Kini, hasil survei terbaru April 2023 disebut mengalami perubahan dari hasil sebelumnya yakni Maret dan Februari 2023, khususnya setelah adanya isu batalnya Piala Dunia U-20. Prabowo unggul tipis dari Ganjar dengan torehan 33 persen.
Namun demikian, Hanta menggarisbawahi tipisnya perbedaan elektabilitas Prabowo dan Ganjar pada survei terbaru. Hal tersebut lantaran survei teranyar dari lembaganya dilakukan sebelum PDI Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan kadernya itu sebagai bakal calon Presiden 2024.
PDIP pun bukan satu-satunya partai yang kini sudah mendeklarasikan Ganjar. Menyusul partai berlogo banteng itu, Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengikuti Megawati Soekarnoputri dalam mendeklarasikan Ganjar.
"Prabowo dan Ganjar ini sangat tipis sekali selisihnya, tetapi perlu diukur setelah efek deklarasi Ganjar Pranowo," ucap Hanta.
Lulusan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada itu lalu mengatakan bahwa ketiga tokoh tersebut, Prabowo, Ganjar, dan Anies, sama-sama kompetitif. Ketiganya sampai dengan saat ini masih berebut suara masyarakat.
Oleh karena itu, Hanta mengatakan bahwa elektabilitas ketiga tokoh tersebut masih sangat dinamis. Contohnya, elektabilitas Anies usai pertama kali resmi diusung Partai NasDem melonjak. Dia bahkan berhasil menyalip Prabowo ke urutan kedua.
Saat ini, berdasarkan hasil survei Poltracking April 2023, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga yakni 22,4 persen.
Begitu pula Ganjar yang sempat berada di posisi pertama sebelum adanya isu pembatalan Piala Dunia U-20.
"Artinya, ada tiga [calon] yang kuat. Sulit nama lain. Tiga ini juga kompetitif, di mana waktu masih 9-10 bulan saya kira tiga-tiganya masih memiliki potensi menang," tuturnya.
Adapun survei terbaru Poltracking itu menggunakan populasi warga Indonesia dengan hak pilih yaitu berumur 17 tahun ke atas. Jumlah sampel pada survei tersebut yakni 1.220 responden dengan metode multistage random sampling pada Februari, Maret, dan April 2023.