Bisnis.com, JAKARTA - Relawan Malaysia tetap bergerak menjaga kebersihan menjelang Hari Raya Idulfitri dengan mengumpulkan makanan yang tidak terjual dari para pedagang kemudian mendistribusikannya ke rumah-rumah dengan penghasilan rendah.
Data pemerintah setempat mencatat, sekitar 112.000 ton makanan terbuang sia-sia di Malaysia, sampah ini mayoritas berasal dari penduduknya yang beragama islam selama bulan Ramadan.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (20/4/2023), Para relawan bertahap dengan adanya gerakan ini mampu mengurangi sampah setidaknya setengahnya bersama organisasi nirlaba Gerakan Masyarakat Cinta Alam (Gema).
Relawan bernama Umi Kelathun Abd Ghani mengatakan dalam tiga minggu pertama bulan puasa, GEMA mengumpulkan 20 ton makanan sisa dari bazar Ramadan di Kuala Lumpur.
Menurutnya, jumlah tersebut sudah cukup membantu negaranya untuk mengatasi sampah di seluruh negeri jika dilakukan setiap hari.
Setelah dikumpulkan, makanan sisa tidak terjual tersebut ditimbang dan dikemas ulang sebelum dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Baca Juga
"Sayang sekali jika berkah seperti itu dibuang begitu saja. Berkat upaya (para relawan), ini dapat membantu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah untuk makan," kata penerima bantuan Abawiah Salleh.
Berdasarkan data pemerintah Malaysia diperkirakan akan mengalami peningkatan sampah sebesar 15 persen selama bulan puasa dan menghasilkan hampir 20 ton sampah makanan setiap harinya.
Bulan puasa berakhir minggu ini, dan Hari Raya Idulfitri 1444 hijriah diperkirakan akan dirayakan pada akhir pekan.