Bisnis.com, JAKARTA - Iran telah memenjarakan 10 anggota angkatan bersenjatanya setelah dinyatakan bersalah terlibat dalam jatuhnya pesawat Ukraina pada 2020 lalu.
Situs pengadilan Mizan Online di Iran melaporkan tentang informasi vonis hukuman tersebut pada Minggu (16/4/2023).
Pasukan Iran menembak jatuh penerbangan Ukraina International Airlines PS752 tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020.
Tragedi itu menewaskan 176 orang di dalamnya. Sebagian besar adalah orang Iran dan Kanada, termasuk banyak berkewarganegaraan ganda.
Mizan melaporkan bahwa seorang komandan menerima hukuman terberat 10 tahun penjara karena melanggar perintah menembak jatuh pesawat, seperti dilansir dari CNA, pada Senin (17/4/2023).
Media tersebut melaporkan bahwa 9 personel lainnya dijatuhi hukuman antara satu hingga 3 tahun penjara.
Baca Juga
Lebih lanjut, komandan sistem rudal permukaan-ke-udara Tor M-1 menembakkan dua rudal ke pesawat itu, bertentangan dengan perintah dan tanpa mendapatkan izin.
Tiga hari setelah pesawat tujuan Kyiv tersebut ditembak jatuh, Angkatan Bersenjata Iran mengakui bahwa telah terjadi kesalahan.
"Mengingat efek dan konsekuensi dari tindakan ini, terdakwa utama dijatuhi hukuman maksimal," tambah Mizan Online, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, pada Minggu (16/4/2023).
Setelah kejadian itu, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) melonjak pada saat pesawat itu ditembak jatuh.