Bisnis.com, SOLO - Dengan rudal S-300 andalan Kremlin, militer Rusia kembali membabi buta, kali ini di wilayah timur Ukraina, Sloviansk.
Seperti diketahui, pemerintah Rusia memang memiliki strategi baru untuk melemahkan beberapa titik penting di Ukraina.
Strategi yang dimaksud adalah serangan udara, sebab Vladimir Putin sudah kehabisan alutsista darah sesaat setelah peringatan satu tahun perang di negara tersebut.
Pada 2 Februari 2023 lalu, Walikota Kharkiv Ihor Terekhob melaporkan melalui telegram bahwa dua rudal S-300 milik Rusia telah memporak-porandakan beberapa bangunan di Kota Kharkiv.
Layanan darurat di Ukraina mengatakan setidaknya ada lima orang yang mengalami cedera akibat serangan Rusia tersebut.
Ternyata serangan Rusia lanjut ke wilayah timur Ukraina. Pada Sabtu kemarin, Rusia kembali menembakkan rudal tujuh rudal S-300 ke salah satu wilayah Rusia, Sloviansk.
Baca Juga
Sloviansk merupakan wilayah yang terletak di bagian timur wilayah Donetsk yang berada di bawah kendali Ukraina.
Menurut Kyiv, pada hari Jumat terkena tujuh rudal yang menghantam lima gedung, lima rumah, sekolah dan gedung administrasi.
"Jumlah korban penembakan di Sloviansk telah meningkat menjadi 11 orang," kata juru bicara Layanan Darurat Negara di wilayah tersebut, Veronika Bakhal, dalam sambutannya di televisi.
Media di negara tersebut sebelumnya melaporkan hanya sembilan orang yang tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang diselamatkan dari puing-puing tetapi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, dan 21 luka-luka.
Akan tetapi tak lama kemudian, media melaporkan jika ada 11 warga sipil yang tewas akibat serangan brutal tersebut.
"Negara jahat sekali lagi menunjukkan esensinya. Membunuh orang tepat di tengah hari," kata Zelensky hari Jumat dalam sebuah pidato.
"Merusak, menghancurkan semua yang hidup. Untuk setiap manifestasi terorisme akan ada tanggung jawab yang adil. Kami tidak akan meninggalkan jejak Rusia di tanah kami. Dan kami juga tidak akan membiarkan musuh tidak dihukum," ia menambahkan.