Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dianggap Membantu Rusia, Harta Salah Satu Orang Terkaya di Ukraina Disita

SBU mengatakan bahwa mereka telah menyita aset-aset Novynskyi, termasuk akta kepemilikan 40 perusahaan Ukraina dan 30 sumur gas alam.
Bendera Ukraina/wikimedia
Bendera Ukraina/wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Badan keamanan Ukraina (SBU) pada Kamis menyatakan telah menyita aset senilai lebih dari 3,5 miliar hryvnia (sekitar Rp1,39 triliun) dari miliarder Vadym Novynskyi, yang sedang diselidiki karena diduga membantu Rusia.

Menurut majalah Forbes, Novynskyi memiliki harta kekayaan hingga 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp20,57 triliun).

Dia adalah salah satu orang terkaya di Ukraina, mantan anggota dewan, dan penyokong Gereja Ortodoks Ukraina (UOC).

Novynskyi tidak tinggal di Ukraina dan keberadaannya tidak diketahui. Dia tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Dia dijatuhi sanksi oleh Ukraina pada Desember bersama beberapa uskup UOC, menyusul penggeledahan terhadap properti gereja atas tuduhan memiliki kaitan dengan Rusia.

Novynskyi menyebut bahwa sanksi tersebut adalah "persekusi atas dasar keagamaan".

Dalam pernyataannya pada Kamis, ​​​​​​​SBU mengatakan bahwa Novynskyi telah mencoba untuk menghindari sanksi dengan mentransfer aset-asetnya ke struktur komersial yang terafiliasi.

SBU mengatakan bahwa mereka telah menyita aset-aset Novynskyi, termasuk akta kepemilikan 40 perusahaan Ukraina dan 30 sumur gas alam.

"Properti oligarki pro-Rusia Vadym Novynskyi, yang terlibat dalam membantu negara agresor, telah disita," kata SBU.

SBU menyatakan telah menemukan "literatur keagamaan pro-Kremlin" saat melakukan penggeledahan properti dalam penyelidikannya.

Perusahaan Novynskyi, Smart Holding, menyatakan pada Senin bahwa kantornya telah digeledah oleh SBU.

Perusahaan tersebut menyebut penggeledahan itu "tidak berdasar" dan menuding keterlibatan pesaing perusahaan yang tidak disebutkan namanya.

Detail tuduhan terhadap Novynskyi, yang diduga membantu Rusia, belum diungkap.

Kasus itu muncul di tengah memanasnya perselisihan antara pemerintah Ukraina dan UOC.

Kiev menuduh UOC mempertahankan hubungan keagamaan jangka panjang dengan Moskow meski secara resmi telah memutuskan hubungan itu pada Februari 2022.

Beberapa pendeta senior telah dituduh melakukan pengkhianatan dan bekerja sama dengan Moskow.

Gereja menyanggah tudingan itu atau tuduhan lain bahwa pihaknya memiliki hubungan dengan Rusia.

Novynski memiliki hubungan erat dengan UOC. Dia memegang gelar kehormatan diakon dan kerap kali vokal menyuarakan dukungannya terhadap gereja.

Dia acap berfoto dengan para pendeta paling senior sebelum invasi Rusia, juga setelahnya.

November lalu, kepala gereja itu melakukan perjalanan ke Jerman untuk menemui sang miliarder.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper