Bisnis.com, SOLO - Nama Dalai Lama viral setelah videonya dengan seorang anak kecil menuai kontroversi di media sosial.
Dalam video yang beredar, pemimpin agama Buddha dari Tibet yang ke-14 itu dianggap telah meminta seorang anak kecil untuk mengisap lidahnya.
Mulanya, Dalai Lama mencium pipi dan bibir anak kecil dalam video itu. Ia dan sang anak kecil juga sempat tertawa sebelum Dalai Lama menjulurkan lidahnya.
Menurut keterangan di video, Dalai Lama meminta anak kecil tersebut untuk mengisap lidahnya. Namun mendapatkan penolakan dari sang bocah.
Atas kejadian ini, pemimpin spiritual agama Buddha tersebut meminta maaf. Melalui unggahan di akun Twitter resmi, Dalai Lama ke-14 ini mengaku hanya menggoda anak kecil tersebut.
"Sebuah klip video telah beredar yang menunjukkan pertemuan baru-baru ini ketika seorang anak laki-laki bertanya kepada Yang Mulia Dalai Lama apakah dia bisa memeluknya," bunyi pernyataan tersebut.
Baca Juga
"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada bocah itu dan keluarganya, serta banyak temannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin disebabkan oleh kata-katanya," tambahnya.
"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera," kata pernyataan lagi.
"Dia menyesali kejadian itu."
Siapa sebenarnya Dalai Lama?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Dalai Lama adalah pemimpin spiritual agama Buddha yang berasal dari Tibet.
Dalai Lama ke-14 ini memiliki nama asli Tenzin Gyatso. Gyatso lahir pada 6 Juli 1935, dari keluarga petani dari sebuah dusun kecil di Takser, Amdo, timur laut Tibet.
Saat Gyatso masih berusia 2 tahun, dia telah secara resmi diakui sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama ke-13.
Dalai Lama ke-14 ini diyakini sebagai manifestasi dari Awalokiteshwara atau Chenrezig, Bodhisattva welas asih, dan santo pelindung Tibet.
Sebagai informasi, Bodhisattva adalah makhluk tercerahkan yang diilhami untuk mencapai Kebuddhaan demi kepentingan semua makhluk.
Dalai Lama ke-14 tersebut kemudian memulai pendidikan monastiknya saat dia baru berusia enam tahun.
Kemudian di usia 23 tahun, Dalai Lama mengikuti ujian terakhirnya di Kuil Jokhang Lhasa, selama Festival Doa Besar tahunan (Monlam Chenmo) pada 1959.
Dia lulus dengan pujian dan dianugerahi gelar Geshe Lharampa, setara dengan gelar doktor tertinggi dalam filsafat Buddhis.
Dalai Lama yang juga peraih Nobel perdamaian ini telah menghabiskan lebih dari enam dekade di pengasingan. Sekarang ia berusia 87 tahun dan memberi kabar ke dunia dari markasnya di India utara.
Pada tanggal 21 September 1987 dalam sebuah pidato kepada anggota Kongres Amerika Serikat di Washington, DC, Dalai Lama mengusulkan Rencana Perdamaian Lima Poin untuk Tibet sebagai langkah pertama menuju solusi damai atas situasi yang memburuk di Tibet. Lima poin dari rencana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Transformasi seluruh Tibet menjadi zona damai.
2. Pengabaian kebijakan perpindahan penduduk China yang mengancam keberadaan orang Tibet sebagai sebuah bangsa.
3. Menghormati hak asasi manusia dan kebebasan demokratis rakyat Tibet.
4. Pemulihan dan perlindungan lingkungan alam Tibet dan ditinggalkannya penggunaan Cina atas Tibet untuk produksi senjata nuklir dan pembuangan limbah nuklir.
5. Dimulainya negosiasi yang sungguh-sungguh tentang status masa depan Tibet dan hubungan antara orang-orang Tibet dan Cina.