Bisnis.com, JAKARTA - Hasil temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) dan Ganjar Pranowo mengalami penurunan cukup signifikan.
Survei LSI ini diselenggarakan pada 31 Maret hingga 4 April 2023 dengan jumlah sampel 1.229 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik proses random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak, validasiz dan screening, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Hasilnya, ketika responden ditanya siapa partai politik yang dipilih jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, maka PDIP memperoleh 17,7 persen suara.
Meski masih jadi jawara, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan tren suara PDIP dibandingkan survei-survei LSI sebelumnya menunjukkan adanya penurunan.
"PDIP pada Januari 2023 lalu di survei LSI masih 22 persen, turun menjadi sekitar 19 persen pada Februari, turun lagi menjadi 17,6 pada April," ungkap Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (9/3/2023).
Sejalan, saat responden ditanya siapa calon presiden yang dipilih jika pilpres diadakan sekaran maka Ganjar memperoleh 26,9 persen. Angka itu turun cukup signifikan dari hasil temuan LSI sebelumnya.
Baca Juga
Dalam simulasi tiga nama pada survei LSI pada Februari 2023, Ganjar memperoleh 35 persen suara sedangkan kini hanya memperoleh 26,9 persen. Artinya ada penurunan 8,1 persen suara untuk Ganjar.
Menariknya, penurunan elektabilitas PDIP dan Ganjar ini terjadi usai polemik penolakan Timnas Israel U-20 bertanding di Indonesia beberapa waktu lalu.
Salah satu lembaga yang menolak Timnas Israel itu adalah PDIP beserta para kadernya, termasuk Ganjar. Diyakini, karena gelombang penolakan itu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, temuan survei lembaganya pada bulan lalu menunjukkan sebagain besar pemilih PDIP dan Ganjar sebenarnya tak mempersoalkan kehadiran Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 Indonesia.
"Ada misrepresentasi, ada gap [celah] antara aspirasi PDIP dan Ganjar Pranowo dengan basis massanya. Jadi basis massa kedua entitas ini pada dasarnya tidak ada problem [masalah] dengan Israel tapi elitenya mempersoalkan," ungkap Burhanuddin saat menanggapi temuan LSI, pada kesempatan yang sama.
Oleh sebab itu, dia tak heran adanya penurunan elektabilitas yang cukup signifikan ke PDIP dan Ganjar, buntut penolakan Timnas Israel yang berakibat batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Ada potensi kekecewaan di situ," jelas Burhanuddin.
PDIP sendiri sudah menyatakan siap menghadapi konsekuensi penurunan elektabilitas akibat sikapnya yang menolak timnas Israel bertanding di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakani pihaknya akan selalu konsisten terhadap Israel, apalagi jika negara itu tetap mengganggu kedaulatan Palestina. PDIP, klaimnya, akan mengedepankan kemanusiaan meski berakibat penurunan elektabilitas.
"PDIP harus berdiri kokoh atas sikap terhadap Israel. Sikap itulah yang ditunjukkan oleh PDIP. Bahwa itu mengandung suatu konsekuensi atas sikap kader PDIP, ya itu harus kami terima," jelas Hasto di Kompleks Stadion GBK, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).