Bisnis.com, JAKARTA – Rezim Kyiv disebut sengaja mengeksekusi personil militernya yang menyerah selama pertempuran melawan Rusia.
Klaim ini diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia dalam publikasinya yang dikutip Bisnis, Jumat (7/4/2023).
“Rezim Kiev dengan sengaja menghancurkan personel militernya dengan tembakan artileri untuk menekan upaya meninggalkan posisi mereka dan mundur di bawah serangan pasukan Rusia,” tulis keterangan Kemhan Rusia.
Laporan Kemhan Rusia menjelaskan peristiwa tragis tersebut terjadi pada 5 April 2023. Saat itu kelompok pasukan "Selatan" Rusia di daerah pemukiman Avdiivka Donetsk melakukan operasi aktif untuk merebut benteng musuh.
Selama pertempuran, demikian klaim Rusia, komandan unit brigade mekanik ke-53 Angkatan Bersenjata Ukraina, yang berada di benteng melalui saluran radio terbuka, menyatakan bahwa unitnya yang terdiri dari 14 orang telah secara sukarela meletakkan senjata mereka dan ingin menyerah.
Untuk menjamin keamanan tentara Ukraina yang menyerah keluar dari benteng serangan dan pertempuran dihentikan sepenuhnya.
Baca Juga
Adapun karena pertimbangan waktu gelap pada hari itu, prajurit Ukraina ditempatkan di ruang istirahat selanjutnya dipindahkan ke zona belakang grup Rusia.
Namun pada malam hari, artileri Ukraina dengan sengaja melepaskan tembakan keras ke tempat peristirahatan prajuritnya yang menyerah. Ada sekitar 300 peluru kaliber besar yang ditembakkan ke prajuritnya sendiri.
“Akibat serangan artileri yang disengaja oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, keempat belas prajurit Ukraina yang meletakkan senjata tewas.”
Adapun sampai dengan kemarin, Rusia mengklaim telah menghancurkan 406 pesawat, 228 helikopter, 3.684 kendaraan udara tak berawak, 415 sistem rudal antipesawat, 8.554 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 1.078 kendaraan tempur dari berbagai sistem peluncuran roket, 4.515 artileri lapangan dan mortir, serta 9.319 unit kendaraan militer khusus Ukraina.