Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hukum, Manfaat, dan Bacaan Lengkap Qunut saat Witir pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Berikut hukum membaca doa qunut witir yang dianjurkan di baca pada separuh terakhir atau 10 hari terakhir Ramadan.
Ilustrasi berdoa usai salat/nu.or.id
Ilustrasi berdoa usai salat/nu.or.id

Bisnis.com, SOLO - Biasanya dalam mazhab Syafi'i, umat muslim dianjurkan membaca doa qunut saat melakukan witir di 10 hari terakhir Ramadan.

Membaca doa qunut witir memiliki keutamaan dan syafaat bagi umat muslim, yakni untuk perlindungan dari marabahaya.

Membaca doa qunut witir juga dapat memberikan pertolongan bagi umat muslim dari Allah SWT.

Lantas apa hukum membaca doa qunut witir di separuh hari terakhir Ramadan?

Mengutip NU Online, para ulama mazhab Syafi'i sepakat untuk menghukumi doa qunut pada rakaat terakhir shalat witir di separuh terakhir Ramadhan sebagai sunnah.

Sebagian pendapat ada yang membolehkan qunut sepanjang Ramadhan, tetapi pendapat yang paling kuat dalam mazhab Syafi’i adalah qunut dikhususkan pada separuh akhir Ramadhan.

Bacaan lengkap doa qunut witir

Hukum, Manfaat, dan Bacaan Lengkap Qunut saat Witir pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Allahummahdinâ fî man hadait. Wa ‘âfinâ fî man ‘âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a‘thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait.

Tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait. Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait. Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan.

Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau.

Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper