Bisnis.com, JAKARTA - Salat witir merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah salat tarawih di bulan Ramadan.
Salat witir juga menjadi salat penutup yang dilakukan oleh umat islam setelah melakukan salat sunah dan wajib dalam satu hari.
Secara bahasa, witir memiliki arti ganjil. Sehingga dalam penerapannya, disunahkan untuk melakukan salat dengan rakaat ganjil. Misalnya satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, dan seterusnya.
Biasanya umat muslim menyambung shalat tarawih dengan shalat witir 3 rakaat. Sehingga jumlahnya menjadi 23 rakaat, dengan rincian 20 rakaat shalat tarawih, dan 3 rakaat shalat witir.
Agar mendapat syafaat dari Allah SWT, setelah salam dari salat Witir, kita dianjurkan untuk tidak segera bangun meninggalkan lokasi.
“Seseorang dianjurkan setelah shalat witir membaca tiga kali, ‘Subhanal malikil quddus,’ kemudian membaca, ‘Allahumma ini a‘udzu bi ridhaka min sakhathika, wa bi mu‘afatika min ‘uqubatika. Wa a‘udzu bika minka, la uhshi tsana’an alayka anta kama atsnayta ‘ala nafsika,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 101).
Baca Juga
Hukum Salat Witir
Melansir NU Online, hukum salat witir tertuang dalam hadits Rasulullah SAW,
أَوْتِرُوْا يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ، فَإِنَّ اَللّٰهَ وِتْرٌ يُحِبُّ اَلْوِتْرَ
Artinya, “Berwitirlah kalian semua, wahai ahli Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah itu ganjil, dan menyukai hal-hal yang ganjil” (HR Khuzaimah).
Niat Salat Witir
أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”
أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Lafal niat yang pertama diucapkan ketika hendak melakukan shalat witir satu rakaat, sedangkan lafal niat yang kedua diucapkan ketika hendak melakukan dua rakaat.