Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Alvin Bragg, Jaksa Manhattan yang Mendakwa Donald Trump

Alvin Bragg (49) mulai menjalani jabatannya tersebut pada Januari 2022, dan menjadi orang kulit hitam pertama yang terpilih sebagai Jaksa Wilayah Manhattan. 
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sambutan di pengadilan di New York setelah didakwa oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang tutup mulut yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di Palm Beach, Florida, AS 4 April 2023. REUTERS/Marco Bellornrn
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sambutan di pengadilan di New York setelah didakwa oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang tutup mulut yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di Palm Beach, Florida, AS 4 April 2023. REUTERS/Marco Bellornrn

Bisnis.com, JAKARTA - Jaksa Manhattan Alvin Bragg kini menjadi sorotan usai membacakan dakwaan dan mengajukan tuntutan pidana pertama kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

Bragg (49) mulai menjalani jabatannya tersebut pada Januari 2022. Dia menjadi orang kulit hitam pertama yang terpilih sebagai Jaksa Wilayah Manhattan. 

Dia dibesarkan di lingkungan Harlem Kota New York, Bragg memutuskan untuk pergi ke sekolah hukum, setelah mengalami insiden dengan pistol sebanyak 6 kali saat tumbuh dewasa, dan 3 kali oleh polisi.

Melansir Reuters, setelah lulus dari Harvard Law School, Bragg menjabat sebagai jaksa federal di kantor Kejaksaan AS di Manhattan, di mana dia menangani kasus penipuan dan pencucian uang. 

Dia kemudian bergabung dengan kantor jaksa agung negara bagian New York, di mana dia mengawasi gugatan yang memaksa yayasan di bawah Trump untuk dibubarkan.

Bragg memenangkan pemilihan pendahuluan dalam nominasi Demokrat untuk menggantikan Cyrus Vance sebagai Jaksa Wilayah Manhattan, pada 2021.

Adapun sebagai Jaksa Manhattan, dia sebagian besar berfokus pada reformasi sistem peradilan pidana dengan memenjarakan lebih sedikit orang dan mengatasi bias rasial, serta menyelidiki Trump.

"Saya telah melakukan jenis pekerjaan ini di bawah pengawasan seperti ini," kata Bragg merujuk pada kasus Trump Foundation.

Kemudian, setelah itu Bragg melaju menuju kemenangan dalam pemilihan umum di Manhattan yang sangat liberal.

Kantor Bragg memenangkan hukuman dari organisasi Trump atas tuduhan mendalangi penipuan pajak selama 15 tahun, pada akhir tahun lalu. 

Itu menjadi kemenangan persidangan terbesar kantornya hingga saat ini. Akhirnya, Trump secara pribadi tidak didakwa dalam kasus tersebut.

Meski begitu, kantor Bragg mulai memberikan bukti kepada dewan juri tentang pembayaran suap kepada Stormy Daniels, bintang film dewasa, pada Januari tahun ini. 

Pihaknya telah menghidupkan kembali penyelidikan yang mulai dihentikan oleh kantor kejaksaan berkali-kali sehingga dikenal sebagai "kasus zombie", karena kasus itu dihidupkan kembali. 

Bragg sempat mendapat kecaman karena menolak mengajukan tuntutan terhadap Trump atas praktik bisnis perusahaan real estat keluarganya, pada tahun lalu. 

Tuduhan itu telah disahkan oleh pendahulunya, tetapi saat itu Bragg mengatakan bahwa kasusnya tersebut belum siap.

Dia juga menahan diri dari penuntutan beberapa pelanggaran ringan, dan mengurangi penahanan praperadilan serta membatasi lamanya hukuman. Bragg berpendapat bahwa penahanan berlebihan tidak meningkatkan keamanan publik.

Trump kini sedang diselidiki atas perannya dalam kasus suap sebelum pemilihan AS 2016 dengan membayar bintang film dewasa Stormy Daniels untuk tutup mulut tentang hubungan seksualnya dengan Trump, tetapi Trump tegas membantah telah berselingkuh.

Dia yang seorang Republikan menyebut penyelidikan yang mengarah pada dakwaannya itu bermotif politik. Trump mengunggah serangkaian gambar sebagai serangan pribadi terhadap Bragg yang seorang Demokrat. Sedangkan, pengacara Trump mengatakan gambar itu bukan ancaman.

Juru bicara Bragg mengatakan kantornya tidak akan merasa terintimidasi oleh upaya untuk merusak proses peradilan, dan tidak akan membiarkan tuduhan tak berdasar menghalanginya untuk menerapkan hukum secara adil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper