Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momen Menteri Teten Disoraki Pedagang Pakaian Bekas di Pasar Senen

Berikut ini adalah momen saat Menteri Teten disoraki pedagang pakaian bekas.
Teten Masduki bersama Dekan Fakuktas Ekonomi seusai makan siang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (7/9/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Teten Masduki bersama Dekan Fakuktas Ekonomi seusai makan siang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (7/9/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki mendapatkan sorakan kekecewaan dari pedagang pakaian bekas Pasar Senen kala menyarankan pedagang harus beralih pada produk yang legal untuk diperjualbelikan.

Hal ini terjadi saat Teten bersama dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berdialog dengan pedagang pakaian bekas Pasar Senen dipandu oleh anggota Komisi VI DPR RI Adian Napitupulu di lantai 4 Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat pada Kamis (30/3/2023).

"Kita semua harus hidup, hari ini Bapak Ibu jualan pakaian ilegal, besok harus yang legal," kata Teten dalam pertemuan tersebut pada Kamis (30/3/2023).

Pedagang yang saat itu diperkirakan ada sekitar 2.000 silih berganti bersaut-sautan menyoraki Teten. 

"Ya dilegalkan dong," teriak salah satu pedagang.

Teten menegaskan pihaknya juga harus berusaha untuk tetap melindungi pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) dalam negeri, khususnya tekstil dan alas kaki yang terdampak perdagangan barang bekas impor ini.

"Karena ini barang ilegal, sehingga kami memikirkan jalan keluarnya, [karena] saya juga perlu mendukung UMKM lokal yang produksi pakaian," tambah Teten.

Dalam pertemuan ini, pedagang kemudian mengantongi izin dari Teten dan Zulkifli untuk tetap berdagang barang bekas impor selama stok masih ada.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berdagang, walaupun aturannya gak boleh, tapi saya dan Pak Teten izinkan boleh berdagang sampai stok habis," kata Zulkifli dalam pertemuan tersebut pada Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, sementara ini pihaknya bersama aparat penegak hukum (APH) berfokus untuk menindak penyelundup atau importir nakal yang mengimpor barang-barang bekas tersebut ke Indonesia.

Pertemuan diakhiri dengan janji Zulkifli dan Teten yang akan mencarikan jalan keluar segera ketika pedagang mendapati kebuntuan dalam stok barang untuk dijajakan.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan tidak ada lagi baju bekas ilegal usai yang masuk Indonesia usai pedagang mengeluh pasokan produk selundupan tersebut yang makin seret.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memang sudah menyetop pasokan pakaian bekas ataupun barang bekas secara keseluruhan yang masuk ke Tanah Air.

“Sudah enggak bakal ada masuk lagi, akan ditindak semua,” kata Zulkifli saat ditemui Bisnis.com disela-sela acara konferensi pers pemusnahan karung berisi pakaian bekas [ballpress] di Tempat Penimbunan Pabean (TPP), Bekasi, Selasa (28/3/2023).

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri bersama Tim dari Ditjen Bea Cukai menggerebek ruko di Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat. Ruko tersebut disinyalir menjadi gudang penyimpanan pakaian bekas hasil selundupan.

"Penindakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo kepada Pak Kapolri [Jenderal Listyo Sigit Prabowo] terkait peredaran pakaian bekas," ujar Direktur Tipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangan resminya, seperti dikutip Jumat (24/3/2023).

Di lokasi tersebut, tim melakukan penggeledahan di 2 tempat. "Di sembilan ruko kami temukan adanya ballpress dengan jumlah hitungan sementara sekitar kurang lebih 513 ballpress," kata Whisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper