Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Plt Menpora) Muhadjir Effendy berharap semua pihak tak tenggelam dalam kekecewaan usai FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
FIFA memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia yang rencananya digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Terkait pembatalan ini, Plt Menpora Muhadjir Effendy meminta seluruh pihak tak larut dalam kekecewaan.
"Siapa saja yang merasa memiliki empati terhadap masalah ini termasuk penggemar sepak bola, termasuk saya, jangan terlalu lama bersedih. Dan juga jangan terlalu lama kecewa karena masih banyak pekerjaan dan program untuk memperbaiki kinerja sepak bola ke depan," ujar Muhadjir Effendy kepada wartawan, Kamis (30/3/2023)
Lebih lanjut, Muhadjir mengingatkan bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan menghadapi momen Sea Games 2023.
Sehingga, Muhadjir meminta seluruh pihak mempersiapkan tim terbaik, termasuk kesebelasan sepak bola Tanah Air dengan sebaik-baiknya. Mengingat pelaksanaan Sea Games ke-32 di Kamboja akan dimulai pada 29 April-15 Mei 2023.
Baca Juga
"Waktunya sangat dekat dan dilaksanakan di Kamboja. Tentu sangat beda seandainya dilakukan di Indonesia. Kita harus jauh lebih siap hadapi berbagai macam persaingan di ajang Sea Games," katanya.
Tak hanya itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu juga berharap Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dapat membuat keputusan yang bijak untuk tidak mengenakan sanksi kepada Indonesia.
Hal tersebut muncul setelah FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Presiden FIFA Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023).
"Marilah kita berdoa mudah-mudahan tidak ada sanksi untuk Indonesia. Syukur-syukur malah ada bonus. Karena kita berharap FIFA akan membuat keputusan sebijak mungkin," kata Muhadjir.
Muhadjir menilai FIFA sudah memperhatikan kesungguhan Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam menyiapkan masa depan sepak bola nasional, serta menyiapkan kompetisi tingkat dunia tersebut.
Dia juga meminta FIFA untuk mempertimbangkan 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 189 juta orang sebagai penggemar sepak bola.
"Ada sekitar 189 (juta) orang pecinta sepak bola, bahkan die hard sepak bola kita, termasuk saya, termasuk Pak Moeldoko. Pasti itu juga akan menjadi pertimbangan dari pihak FIFA," ujarnya.
Di sisi lain, dia meyakini segala keputusan yang diambil FIFA membuat Indonesia harus dapat mengambil hikmah, dan terus bekerja keras.
"Saya mohon semuanya baik yang pro atau kontra kemarin soal kehadiran timnas Israel sekarang kita sama sama kembali menatap masa depan yang lebih menjanjikan terutama dalam membawa masa depan sepak bola kita. Kejadian ini harus kita ambil hikmahnya dan harus terus bekerja lebih keras segera melupakan kesedihan, kekecewaan, bangkit menyongsong masa depan yang lbh cerah," pungkas Muhadjir.