Menerka Alasan FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia: Israel, Kanjuruhan, atau Bom?

Menerka Alasan FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia: Israel, Kanjuruhan, atau Bom?

Alasan Piala Dunia U-20 Batal

1. Israel

Ada beberapa teori untuk menjawab pertanyaan itu, yang pertama gara-gara Israel.

Memang sebelum Piala Dunia U-20 resmi dibatalkan, di Indonesia ramai penolakan terhadap timnas Israel yang menjadi salah satu peserta.

Penolakan itu datang dari kurang lebih 13 tokoh atau organisasi, termasuk dua gubernur Wayan Koster dan Ganjar Pranowo.

Koster memberikan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang isinya mengatakan Pemerintah Provinsi Bali menolak kehadiran Israel.

Dalam konferensi pers yang dilakukan PSSI menyoal pembatalan drawing Piala Dunia U-20, surat penolakan Wayan Koster ditengarai menjadi salah satu penyebab.

Meski demikian, dalam rilis FIFA tentang pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 tak satu pun menyebut kata Israel.

2. Kanjuruhan

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang menggemparkan seluruh dunia terjadi di Indonesia pada Oktober lalu.

Akibat insiden tersebut, 135 orang yang mayoritas adalah suporter sepak bola, meninggal dunia.

Tragedi tersebut menarik perhatian FIFA yang langsung mengirimkan sang Presiden Gianni Infantino ke Indonesia.

Rilis FIFA juga menyinggung soal Tragedi Kanjuruhan. Meski begitu, letak pembahasan Tragedi Kanjuruhan terpisah alinea dari rilis pembatalan.

"FIFA would like to underline that despite this decision, it remains committed to actively assisting the PSSI, in close cooperation and with the support of the government of President Widodo, in the transformation process of Indonesian football following the tragedy that occurred in October 2022. Members of the FIFA team will continue to be present in Indonesia in the coming months and will provide the required assistance to the PSSI, under the leadership of President Thohir."

(FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir.)

Ada yang meyakini Tragedi Kanjuruhan sebagai penyebab Piala Dunia U-20 dibatalkan, namun ada juga yang menyebut dua hal itu tak berhubungan.

3. Bom

Teori ekstrem datang dari media sosial. Akun @kurawa menyebut bahwa isu bom menjadi penyebab Piala Dunia U-20 batal.

Pernyataan Gubernur Bali Wayan Koster yang menyinggung bom, dianggap sebagai ancaman serius oleh FIFA.

"Tanggal 28 Maret pagi-pagi tiba-tiba tsunami isu itu datang dengan statement Koster yang mengirim pesan yang paling ditakutkan oleh Bule: kalau Bali trauma dengan Bom Bali di Legian. Pernyataan dari seorang Kepala Daerah atas wilayah sentral di negeri yaitu Bali memberikan pesan khusus," tulis akun @kurawa.

Akun tersebut mengatakan pernyataan Koster itu membuat FIFA menilai Bali tidak aman, apalagi wilayah Indonesia lainnya.

"Isu bom sangat sensitif bagi FIFA sama seperti asal usul pidana bercanda soal bom di bandara seluruh dunia yang mempidana orang-orang mulut sampah bercandain bom. Keselamatan peserta Piala Dunia U-20 prioritas utama FIFA, mereka tidak mau terulang kasus Black September di Munich," tulis akun tersebut melanjutkan.

Pertanda pencabutan status tuan rumah buat Indonesia sudah terlihat tanggal 28 Maret, tak sampai sehari setelah Koster membuat pernyataan tentang bom Bali.

Lagu resmi Piala Dunia U-20 "Glorious" yang digarap oleh band Weird Genius dihapus dari laman FIFA.

Akhirnya kabar buruk itu pun datang pada 30 Maret 2023. FIFA resmi mengakhiri harapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.