Bisnis.com, SOLO - Keikutsertaan timnas Israel dalam turnamen Piala Dunia U-20 di Indonesia mendapat protes keras dari berbagai kalangan, mulai dari gubernur sampai organisasi masyarakat (ormas) Islam.
Timnas Israel mendapat gelombang penolakan yang besar setelah lolos ke Piala Dunia U-20 2023 yang digelar di Indonesia.
Israel berhak atas tiket ke putaran final Piala Dunia U-20 setelah menjadi runner-up Piala Eropa U-19 2022.
Akan tetapi, angin protes yang dialamatkan kepada Israel itu membuat nasib Piala Dunia U-20 menjadi tanda tanya.
FIFA telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar 31 Maret mendatang. FIFA berdalih, Indonesia tak bisa menjamin keamanan bagi 24 peserta, termasuk timnas Israel.
Kecaman terhadap Israel muncul dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca Juga
Kedua partai politik (parpol) ini menyebut, mengizinkan Israel tampil berarti sama dengan melanggar amanat UUD 1945.
Selain itu, Indonesia juga tak punya hubungan diplomatik dengan Israel yang menjajah Palestina selama puluhan tahun.
Dua gubernur yang berasal dari PDIP, Wayan Koster (Gubernur Bali) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) juga lantang menyuarakan penolakan.
Wayan Koster bahkan sampai mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menolak Israel tampil di Bali.
Adapun Ganjar mengutip ideologi Soekarno yang menentang Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap imperialisme.
Selain dua tokoh itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam juga memberikan penolakan terhadap Israel.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim memberikan saran agar Israel main di Singapura demi menghindari kegaduhan.
Penolakan terhadap Israel juga muncul dari ormas Islam seperti Alumni 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
Berikut daftar tokoh/organisasi yang menolak Israel di Piala Dunia U-20: