Bisnis.com, JAKARTA -- Dominasi Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Tiga nama ini setidaknya sampai bulan ini masih menempati tiga besar tokoh dengan elektabilitas paling tinggi.
Ganjar masih di puncak. Namun tren elektabilitasnya mengalami stagnasi. Prabowo mulai merangkak naik setelah mengalami titik jenuh dalam beberapa periode survei terakhir. Sedangkan Anies Baswedan, trennya cenderung menurun.
Kendati demikian, di antara semua kandidat peluang Anies Baswedan untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024 yang paling besar. Dia saat ini sudah mengantongi tiket dukungan dari partai politik, setidaknya lebih dari 20 persen pemilik kursi parlemen. Hambatan tentang presidential threshold atau ambang batas pencapresan berhasil dilalui.
Sementara Prabowo sampai kini belum jelas siapa yang akan mengusungnya karena sampai detik ini, rekan koalisi yakni PKB belum menentukan apakah sepakat mengusung Prabowo atau tidak. Apalagi Ganjar Pranowo.
Meski elektabiltasnya selangit, belum ada satupun partai yang meliriknya kecuali PSI. PDIP masih menunggu titah Megawati. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini justru sedang getol-getolnya dekat dengan Prabowo Subianto.
Lantas bagaimana peta dukungan politik 2024?
Polling yang dilakukan Indikator Politik belakangan ini rasanya menarik untuk dicermati. Selain mengungkap siapa saja sosok yang berpotensi didukung dalam Pilpres 2024, Indikator juga memetakan peta dukungan kepada capres dengan basis pemilih partai politik.
Baca Juga
Menariknya, kendati sampai saat ini belum menentukan arah dukungan, basis pemilih Golkar justru mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Survei Indikator menunjukkan bahwa responden Partai Golkar yang mendukung Anies Baswedan mencapai 38,1 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dukungan mereka kepada Ganjar dan Prabowo. Ganjar dan Prabowo masing-masing memperoleh dukungan sebanyak 15,8 persen dan 18,3 persen.
Kendati demikian, Ganjar tetap memiliki peluang maju karena mayoritas responden PDI Perjuangan alias PDIP solid mendukungnya. Total responden PDIP yang menyatakan mendukung Ganjar sebanyak 61 persen. Sisanya sebanyak 13,5 persen mendukung Prabowo Subianto dan 8,7 persen responden PDIP mendukung Anies Baswedan.
Sementara itu responden Partai Gerindra, mayoritas dukungannya kepada Prabowo Subianto dengan persentase mencapai 53,6 persen. Ganjar Pranowo hanya memperoleh dukungan sebesar 9,6 persen dari responden Gerindra. Anies cukup mengejutkan karena mampu mengeruk suara dari responden Gerindra sebesar 24,4 persen.
Selain tiga partai tersebut, dukungan partai terhadap para kandidat bakal calon presiden itu beragam. Responden Partai Demokrat misalnya, hanya 23 persen yang mendukung Anies Baswedan. Pasalnya suara Demokrat masih terpecah kepada Ganjar sebanyak 16,6 persen dan Prabowo 16,1 persen.
Sementara itu, pemilih PKB mayoritas mendukung Prabowo Subianto dengan persentase 35,4 persen. Ganjar berada di urutan ke dua dengan angka 33,9 persen. Sedangkan Anies hanya memperoleh suara dari partai yang berbasis massa kaum Nahdliyin itu sebanyak 11,9 persen.
Menariknya responden Partai NasDem dan PKS mulai solid mendukung Anies Baswedan. Angkanya masing-masing sebanyak 53,7 persen dan 48,4 persen. Ganjar hanya memperoleh dukungan sebanyak 21,2 persen dari responden Nasdem. Sedangkan Prabowo 8,7 persen.
Prabowo juga hampir dipastikan ditinggal pemilih dari PKS karena hanya memperoleh dukungan sebanyak 22,9 persen. Responden PKS yang mendukung Ganjar sebanyak 13,1 persen.
Adapun secara umum responden yang memilih Ganjar berasal dari PDIP (61%), PKB (33,9%), Perindo (62,5%), PPP (38,1%) dan tidak menyebutkan afiliasi politiknya sebanyak (25%). Prabowo dari Partai Gerindra (53,6%) dan PKB (35,4%). Sedangkan Anies solid didukung KPP, pemilih Partai NasDem memilih Anies sebanyak 53,7%, Partai Demokrat 23%, PKS 48,4%, Golkar 38,1% dan PAN 61,4%.