Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag yang mengadili dan mengeluarkan perintah untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin ialah keputusan "gila".
Dia mengatakan itu dalam acara yang menandai peringatan 24 tahun agresi NATO melawan Yugoslavia, pada Jumat (24/3/2023).
"Kita hidup di masa-masa gila. Kita bersiap untuk masa-masa sulit; kita hidup di masa-masa seperti itu. Adakah yang pernah membayangkan bahwa pemimpin salah satu negara terbesar di dunia akan diadili?" katanya, seperti dilansir dari TASS, Sabtu (25/3/2023).
Vucic mengatakan sebelumnya bahwa surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC untuk Putin akan memutus jalan dialog Rusia dengan Barat.
Menurutnya, itu bukan keputusan yang bijaksana dan akan mengarah pada konflik terburuk dalam sejarah umat manusia.
Sebelumnya, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak Maria Lvova-Belova atas tuduhan deportasi tidak sah anak-anak Ukraina, pada 17 Maret 2023.
Putin dituding telah melakukan kejahatan perang di Ukraina yang hingga kini telah berlangsung lebih dari setahun dan menewaskan ribuan nyawa.
Mengomentari keputusan tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mencatat bahwa Moskow tidak mengakui yurisdiksi ICC.
Sedangkan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa keputusan ICC tidak memiliki otoritas apapun untuk Rusia.
Sementara itu, menurutnya potensi surat perintah penangkapan untuk Putin tersebut akan batal demi hukum.