Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah melakukan rapat internal dalam langkah strategi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
“Kemarin [Senin] malam kami telah rapat internal salah satunya membahas itu [pembebasan pilot] yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama,” tuturnya kepada wartawan usai meresmikan Papua Youth Creative Hub, Jayapura, Selasa (21/3/2023).
Kepala Negara pun menegaskan bahwa pendekatan terkait keamanan di Papua Pegunungan juga terus menjadi pembahasan oleh pemerintah.
“Tadi malam itu juga sudah kami bicarakan mengenai [keamanan Papua Pegunungan]. Nanti ditanyakan ke kapolri atau ke panglima,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengungkapkan penyebab lambannya pembebasan pilot dari Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Papua.
Orang nomor dua di Indonesia itu menyampaikan bahwa pemerintah mengedepankan aspek keselamatan sandera dalam operasi pembebasan agar pilot tersebut tidak mengalami luka atau menjadi korban.
Baca Juga
"Sebenarnya pasukan kita mampu dengan cepat sekali untuk membebaskan [pilot] itu, mampu kita [TNI] memiliki kekuatan untuk membebaskan itu, tetapi kita juga tentu memperhitungkan jangan sampai sandera itu cedera," katanya kepada wartawan di UIN Syarif Hidayatullah, Kamis (23/2/2023).
Wakil Presiden ke-13 RI ini mengatakan bahwa pemerintah telah menggelar rapat koordinasi yang menghasilkan sikap tegas dan komitmen pemerintah untuk dapat menbebaskan pilot dari Selandia Baru tersebut.
"Tentu kita menjaga keamanannya jangan sampai menjadi korban, nantinya sandera itu," katanya.
Lebih lanjut, Ketua Badan Pengarah Papua ini juga menyebutkan, status Merthrens yang merupakan warga Selandia Baru itu menjadi pertimbangan pemerintah untuk berhati-hati dalam membebaskannya. Oleh sebab itu, pemerintah mengedepankan upaya negosiasi agar pilot Susi Air ini dapat segera dibebaskan.
"Kami mengutamakan diplomasi untuk bisa membebaskan itu, tapi juga kalau memang diperlukan tentu akan ada langkah-langkah lain yang maka akan kami ambil. Apalagi, ini kan pilot asing, jadi harus kita jaga betul, karena itu kita mengutamakan diplomasi untuk bisa membebaskan itu," imbuhnya.
Pemerintah Selandia Baru sebelumnya sudah menyampaikan agar pembebasan Merthens tidak diwarnai aksi kekerasan.
Sebelumnya, Polri memperluas daerah pencarian Kapten Philips Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadani mengatakan bahwa perluasan daerah mencakup dua kabupaten yakni Nduga dan Lanny Jaya.
"Memang saat ini usaha kita sudah perluas pencarian di dua kabupaten yakni Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya," ujar Faizal dalam keterangannya, Senin (6/3/2023).
Hal itu dilakukan mengingat KKB terus melakukan bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Terkini, pergerakan Egianus Cs terlihat meninggalkan Kabupaten Nduga.