Bisnis.com, JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan kondisi Gunung Merapi pada Senin (20/3/2023), masih siga dan mengalami 14 kali guguran lava.
Menurut periode pengamatan sampai 19 Maret 2023 hingga pukul 24.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di level 3 atau Siaga.
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-200 m di atas puncak kawah," kata BPPTKG di Twitter.
Selain itu, juga dilaporkan kegempaan di Gunung Merapi terjadi dengan 150 guguran dan 8 fase banyak.
"Kegempaan, 150 guguran, 8 fase banyak," tulisnya, seperti dilansir dari BPPTKG dalam sebuah foto yang dibagikan di Twitter resmi.
Pihaknya juga melaporkan bahwa terjadi sebanyak 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah Barat Daya.
Baca Juga
"Teramati 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah Barat daya (Kali Bebeng)," tambahnya.
Pihak BPPTKG menjelaskan bahwa potensi bahaya terjadi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya dan sektor tenggara.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilo meter (km). Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km," katanya.
Lebih lanjut, terkait lontaran material vulkanik, BPPTKG menjelaskan jika terjadi letusan maka bisa menjangkau radius 3 km dari puncaknya.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tambahnya.
Pihak BPPTKG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah yang berpotensi bahaya.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat hujan di seputar Gunung Merapi," ujarnya.