Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Nongol di Krimea dan Mariupol Usai Jadi DPO, Ledek Barat?

Putin mengunjungi Krimea dan Mariupol usai ditetapkan sebagai buron oleh Pengadilan Pidana Internasional.
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar selama pidato tahunannya di Majelis Federal, di Sevastopol, Krimea, 21 Februari 2023. REUTERS/Alexey Pavlishak
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar selama pidato tahunannya di Majelis Federal, di Sevastopol, Krimea, 21 Februari 2023. REUTERS/Alexey Pavlishak

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin justru mengunjungi Krimea dan Mariupol usai ditetapkan sebagai buron oleh Pengadilan Pidana Internasional.

Lawatan Putin ke Krimea sebenarnya untuk memperingati 9 tahun reunifikasi pasca pencaplokan wilayah tersebut dari Ukraina.

Dilansir dari Reuters pada Minggu (19/3/2023), Putin sedianya akan tampil di upacara reunifikasi melalui sambungan video. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. TV milik pemerintah Rusia justru memperlihatkan Putin sedang berjalan di kota terbesar Krimea.

Media lokal melaporkan, lawatan ke Krimea itu termasuk pembukaan sekolah seni untuk anak-anak dan sebuah pusat pemuda di kota tersebut.

Selain Krimea, Putin kemudian terbang ke Mariupol untuk meninjau pekerjaan rekonstruksi dan restorasi. Mariupol merupakan salah satu tempat terjadinya pertempuran paling mematikan sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.

Kedua lawatan ini dilakukan setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin. Putin diduga melakukan kejahatan perang berupa penculikan anak-anak dari Ukraina. Perintah itu langsung ditolak oleh Kremlin.

Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev mengatakan Putin tiba dengan mengendarai mobil, dia juga meninjau taman arkeologi yang dikhususkan untuk kota kuno Taurik Cherson.

Adapun, pada Desember lalu, Putin mengendarai mobil Mercedes melintasi jembatan Selat Kerch untuk meninjau perbaikan. Jembatan yang menghubungkan Krimea dan wilayah Krasnodar, Rusia, mengalami kerusakan parah akibat ledakan dan kebakaran pada Oktober 2023

Kremlin menyalahkan tindakan terorisme oleh Ukraina atas insiden tersebut, sementara para pejabat Ukraina tidak mengaku bertanggung jawab. Serangan rudal Rusia yang ditingkatkan terhadap fasilitas infrastruktur sipil Ukraina dimulai dalam beberapa hari setelah insiden tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper