Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah perusahaan penjual produksi minyak Rusia bernama Fores, menawarkan hadiah lima juta rubel atau sekitar US$72.000 (Rp1,1 miliar) kepada tentara Rusia dan sekutunya jika bisa menangkap kendaraan lapis baja alias tank M-1 buatan Amerika atau Leopard 2 buatan Jerman.
Hadiah itu, nilainya empat kali lipat penghasilan rata-rata orang Rusia dalam setahun.
Bukan hanya Fores, namun, batalyon Pavel Sudoplatov, unit sukarelawan internasional yang bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina selatan, bakan menggandakan tawaran tersebut.
Batalyon tersebut bulan lalu menawarkan untuk membayar 12 juta rubel untuk setiap tank Leopard 2, M-1 atau Challenger 2 yang berfungsi. Angka itu senilai US$170.000 (Rp2,16 miliar), senilai gaji hampir satu dekade para tentara tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dengan insentif seperti itu, akan ada banyak peminat untuk menangkap dan menghancurkannya.
Kremlin sendiri tampaknya juga ikut menawarkan hadiah.
Baca Juga
Dilansir dari Forbes, Kementerian pertahanan Rusia dikabarkan memberikan penawaran hadiah beragam untuk kendaraan perang yang dipakai Ukraina saat digempur Rusia.
Tawaran itu berupa 500.000 rubel, atau US$6.500 untuk penghancuran tank Leopard 2, Abrams atau Challenger 2; 300.000 rubel atau US$3.900 untuk setiap peluncur roket HIMARS dan Tochka-U yang ditembak jatuh oleh tentara Rusia atau sekutu.
Kemudian, 200.000 rubel, atau US$2.600, untuk helikopter, 100.000 rubel atau US$1.300 untuk jenis tank yang lebih tua.
Tapi, Fores, Batalyon Pavel Sudoplatov, maupun Kremlin sepertinya tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar hadiah itu.
Tank yang ditangkap secara utuh mungkin akan jarang terwujudkan. Sementara, syarat dari penangkapan alat perang itu adalah masih bisa dipergunakan.
Dalam 13 bulan pertempuran, pasukan Rusia telah menangkap 146 tank Ukraina. Tetapi, tidak jelas berapa banyak yang masih dalam kondisi masih bisa digunakan setelah jatuh ke tangan Rusia.
Selain itu, setelah pengiriman pertama Leopard 2, M-1 dan Challenger 2 telah mencapai garis depan, tank-tank buatan Barat ini hanya akan mewakili sepersepuluh dari kepemilikan lapis baja Ukraina.