Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara kabinet Jerman Wolfgang Buechner membantah telah menekan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim tank ke Ukraina.
Dia mengatakan itu setelah Penasihat Dewan Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, yang sebelumnya mengklaim bahwa Washington setuju untuk mengirimkan tank Abrams ke Ukraina.
"Saya tidak punya niat untuk mengomentari interpretasi atau ucapan Sullivan," kata Buchner, seperti dilansir dari TASS, Selasa (28/2/2023).
Menurut jubir tersebut, keputusan untuk mengirim tank untuk rezim Kyiv di Ukraina dibuat dalam kesepakatan bersama antara Jerman dan AS.
"Itu adalah negosiasi yang bagus dan konstruktif, di mana masing-masing pihak memastikan untuk mencapai pendekatan bersama," lanjutnya.
Buechner menekankan bahwa Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak pernah menggantungkan pengiriman tank Leopard buatan Jerman pada pengiriman tank Abrams buatan AS untuk Ukraina.
Baca Juga
Sebelumnya, Sullivan mempresentasikan situasi negaranya sebagai perwakilan dari AS, pada Minggu (26/2/2023).
Menurut pejabat AS, Jerman mengklaim bahwa pihaknya belum siap untuk mengirimkan Macan Tutul ke Ukraina sampai Presiden AS Joe Biden setuju untuk mengirimkan tank Abrams.
Sementara itu, Sullivan mengklaim bahwa Presiden Joe Biden mengambil langkah itu untuk menjaga persatuan aliansi.
Adapun Jerman sebelumnya berjanji akan mengirim tank Leopard ke Ukraina, dan AS juga mengirimkan tank Abrams untuk keperluan perang melawan Rusia.