Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teken Program Kapal Selam Nuklir AUKUS, Australia Berpotensi Habiskan Rp3,77 Kuadriliun

Program kapal selam nuklir ini akan menjadi proyek pertahanan tunggal terbesar di Australia sepanjang sejarah.
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan pidato tentang kemitraan Australia - Inggris - AS (AUKUS), setelah pertemuan trilateral, di Naval Base Point Loma di San Diego, California AS 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan pidato tentang kemitraan Australia - Inggris - AS (AUKUS), setelah pertemuan trilateral, di Naval Base Point Loma di San Diego, California AS 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA – Program kapal selam bertenaga nuklir Australia dalam kesepakatan AUKUS dengan Amerika Serikat dan Inggris diperkirakan menelan biaya hingga A$368 miliar atau Rp3,77 kuadriliun tiga dekade ke depan.

Pejabat pemerintah Australia mengatakan program ini akan menjadi proyek pertahanan tunggal terbesar di Australia sepanjang sejarah.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (14/3/2023), Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak hari ini mengungkapkan rincian rencana untuk menyediakan kapal selam perang bertenaga nuklir bagi Australia.

Kesepakatan yang tergabung dalam pakta trilateral Australia, Inggris, dan AS atau AUKUS ini akan menjadi langkah besar untuk melawan pembangunan angkatan laut China di Indo-Pasifik.

Albanese mengatakan bahwa program ini akan dimulai dengan investasi senilai A$6 miliar (US$4 miliar) selama empat tahun ke depan untuk memperluas pangkalan kapal selam utama dan galangan kapal selam di negara itu, serta melatih pekerja terampil.

"Ini akan menjadi kemampuan berdaulat Australia, dibangun oleh warga Australia, dikomandani oleh Angkatan Laut Australia dan ditopang oleh pekerja Australia di galangan kapal Australia," kata Albanese.

Albanese menambahkan, skala, kompleksitas, dan signifikansi ekonomi dari investasi ini mirip dengan penciptaan industri otomotif Australia pada periode pascaperang.

Australia juga akan menyediakan dana senilai A$3 miliar untuk memperluas kapasitas pembuatan kapal di AS dan Inggris. Sebagian besar dana tersebut ditujukan untuk mempercepat produksi kapal selam kelas Virginia AS.

Menurut seorang pejabat pertahanan Australia, total biaya program kapal selam diperkirakan mencapai A$268 miliar hingga A$368 miliar pada tahun 2055, atau sekitar 0,15 persen dari produk domestik bruto (PDB) Australis per tahun.

Biaya tersebut mencakup biaya pembuatan kapal selam serta infrastruktur dan pelatihan terkait. Program ini akan menciptakan 20.000 lapangan kerja di Australia selama tiga dekade.

Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan investasi yang menjadi “game changer.”

"Australia tidak bisa tidak melakukan hal ini... ini akan bernilai setiap sennya untuk keamanan nasional kita, ekonomi nasional kita," kata Chalmers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper