Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengatakan bahwa pertahanan udara Ukraina tidak mampu menembak jatuh rudal hipersonik Kinzhal Rusia, pada Kamis (9/3/2023).
Dia menyatakan bahwa Rusia telah mengikuti jalur penerbangan balistik. Informasi ini dibagikan dalam siaran langsung di saluran televisi Ukraina Rada.
“Sistem pertahanan udara kami mampu menembak jatuh rudal jelajah. Sayangnya, kami berurusan dengan rudal Kinzhal dan Kh-22 dan kami tidak dapat melawan rudal ini sejauh ini karena mereka mengikuti jalur penerbangan balistik dan kami tidak memiliki kemampuan untuk melawan mereka,” katanya.
Sementara itu, komando militer Ukraina mengharapkan kedatangan sistem pertahanan udara Patriot Amerika Serikat (AS), tetapi ini juga tidak akan cukup membantu.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukan Rusia telah melakukan serangan balasan besar-besaran terhadap fasilitas infrastruktur Ukraina pada Kamis (9/3/2023). Serangan itu dilakukan sebagai balasan atas teror Kyiv di Wilayah Bryansk, seperti dilansir dari TASS, Jumat (10/3/2023).
Serangan itu dilakukan dengan senjata presisi, termasuk rudal hipersonik Kinzhal, terhadap infrastruktur militer utama Ukraina, perusahaan pertahanan dan fasilitas energi terkait.
Baca Juga
Sebelumnya, Ukraina juga melaporkan terjadinya ledakan di berbagai wilayah dan kerusakan infrastruktur penting, termasuk tiga pembangkit listrik tenaga panas.
Kinzhal adalah sistem udara canggih Rusia dengan rudal aero-balistik hipersonik. Pesawat pencegat MiG-31K dan MiG-31I Rusia telah dipilih sebagai pembawa rudal hipersonik Kinzhal yang memiliki kemampuan manuver tinggi dan dirancang untuk melibatkan target darat dan laut.
Rudal hipersonik Kinzhal dapat berakselerasi hingga sepuluh kali kecepatan suara dan menyerang target pada jarak lebih dari 2.000 km.
Rudal itu mampu bermanuver di sepanjang jalur penerbangan dan menembus pertahanan rudal udara dan antibalistik. Rudal itu dapat dilengkapi dengan hulu ledak konvensional dan nuklir seberat 500 kg.
Sistem rudal hipersonik lintas udara Kinzhal telah siaga tempur di Angkatan Bersenjata Rusia sejak Desember 2017. Rudal hipersonik Kinzhal mulai digunakan dalam operasi militer khusus di Ukraina pada 18 Maret 2022.