Bisnis.com, SOLO - Stafsus Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, memberikan respons tentang temuan transaksi Rp500 miliar milik Rafael Alun Trisambodo.
Seperti diketahui, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah mengendus transaksi janggal yang dilakukan oleh Rafael Alun Trisambodo.
PPATK kemudian melakukan pemblokiran terhadap 40 rekening milik Rafael Alun dan keluarganya, bahkan jumlah rekeningnya disebut akan semakin bertambah.
Stafsus Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, turut menjadi orang yang dimintai keterangan dan pertanggung jawaban atas transaksi mencurigakan Rafael Alun tersebut.
Menurut netizen yang menyerbu Twitter Yustinus Pastowo, jubir Kemenkeu tersebut diminta untuk memberikan penjelasan.
Beberapa warganet heran, mengapa Kemenkeu bisa kecolongan dengan rekening gemuk yang dimiliki oleh pegawainya.
Baca Juga
Dengan tegas, Yustinus Prastowo membalas salah satu kritikan warganet tersebut bahwa saat ini Itjen Kemenkeu terus berkoordinasi dengan instansi penegak hukum.
"Siap Bang. Terima kasih atensinya. Mohon dukungan dan ikut mengawal. Itjen Kemenkeu terus berkoordinasi dengan instansi penegak hukum," tulisnya.
Prastowo juga kembali menegaskan jika Kemenkeu tidak masalah jika PPATK membuka hasil temuan-temuannya ke media.
Sebab menurut stafsus Sri Mulyani ini, Kemenkeu juga sudah lama berkoordinasi dengan PPATK dan KPK untuk menangani hal-hal tersebut.
"Kemenkeu sdh sejak awal bekerja sama dg KPK dan PPATK, jauh sblm ada kasus ini, terutama dlm penguatan sistem pencegahan," tulis Yustinus Prastowo.
Selain akun Twitter Yustinus Prastowo, sejumlah warganet juga berkeluh kesah di akun Instagram Sri Mulyani tentang pajak mereka yang hanya masuk ke kantong oknum pegawai pajak tak bertanggung jawab.