Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Maritime Job Fair 2023 Buka Peluang Karir di Industri Maritim

INSA menilai Maritime Job Fair 2023 bisa membuka peluang pencari kerja untuk berkarir di industri maritim.
Rio Sandy Pradana
Rio Sandy Pradana - Bisnis.com 24 Februari 2023  |  11:59 WIB
Maritime Job Fair 2023 Buka Peluang Karir di Industri Maritim
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto. - Dok. INSA

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) menilai Maritime Job Fair 2023 bisa membuka peluang pencari kerja untuk berkarir di industri maritim.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan Maritime Job Fair diadakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang sejak 23 Februari 2023.

"Maritime Job Fair 2023 ini menjadi gerbang bagi para pencari kerja untuk berkarir di industri maritim," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (24/2/2023).

Dia menambahkan juga bisa menciptakan sinergi antara kebutuhan para pencari kerja dengan perusahaan sehingga memperoleh SDM terbaik guna menjawab tantangan zaman.

Acara yang digelar di STIP Jakarta bertujuan memfasilitasi kebutuhan perusahaan pelayaran akan tenaga kerja profesional dan berinteraksi langsung dengan stakeholder bidang pendidikan kemaritiman terkait informasi kerja, perekrutan, kampus, sekolah dan lain-lain.

Adapun Maritime Job Fair 2023 ini terdiri dari beberapa rangkai kegiatan, seperti pameran, talkshow dan launching Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran (E-Library). Talkshow pada acara ini menghadirkan pembicara dunia maritim dan melibatkan 30 perusahaan pelayaran.

Backround Study Visi Indonesia 2045 yang disusun Bappenas menyebutkan, 60 persen jenis pekerjaan akan menerapkan otomatisasi, dan 30 persen pekerjaan berpotensi digantikan oleh revolusi teknologi. Bahkan sekarang sudah ada kapal tanpa awak, dan sudah diujicobakan di banyak negara termasuk di Indonesia.

Namun, lanjut Carmelita, bukan berarti peranan manusia akan benar-benar tidak dibutuhkan dalam kegiatan pelayaran. SDM pelaut tetap akan menjadi elemen utama dalam kegiatan pelayaran.

Carmelita menambahkan SDM yang dibutuhkan kelak tidak hanya yang memiliki hardskill dengan kompetensi teknis dan akademis, tapi juga dituntut memiliki softskill yang baik seperti; kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkoordinasi, dan memiliki analytical thinking yang baik serta kemampuan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

insa
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top