Bisnis.com, MAMUJU – Wakil Presiden Maruf Amin menyebut bakal langsung turun ke lapangan untuk meninjau program percepatan penurunan stunting di dalam negeri.
Dia mewanti-wanti agar upaya penurunan stunting dipercepat khususnya di daerah dengan angka prevalensi yang tinggi.
Dalam acara Rapat Koordinasi Penurunan Stunting di Sulawesi Barat, Kamis (23/2/2023), Maruf menyebut provinsi tersebut mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Provinsi Sulawesi Barat ini menjadi provinsi yang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (23/2/2023).
Perhatian yang lebih kepada Sulawesi Barat, lanjut Maruf, diberikan kendati angka stunting di provinsi tersebut secara umum turun 6,6 persen dalam empat tahun terakhir. Hal tersebut lantaran angka prevalensi stunting yang terbilang masih tinggi.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu lalu menitikberatkan dampak stunting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Apalagi, prevalensi stunting di Indonesia masih 24,4 persen pada 2022. Sementara itu, pemerintah menargetkan angka stunting turun hingga menjadi 14 persen di 2024.
Baca Juga
Berdasarkan kewilayahan, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan di 2021 menunjukkan bahwa Sulawesi Barat menjadi provinsi kedua dengan proporsi stunting tertinggi yakni 33,8 persen. Adapun provinsi dengan stunting tertinggi peringkat pertama yakni Nusa Tenggara Timur 37,8 persen.
"Padahal dari sisi ketahanan pangan jika dilihat dari indeks ketahanan pangan Sulawesi Barat dikategorikan sangat tahan. Ini ada sesuatu yang terbalik ya. Pangannya tahan, tetapi kondisi stunting-nya tinggi," ucap Maruf.