Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Tegang! AS Kecam Bantuan Militer China ke Rusia

Kecaman tersebut disampaikan Menlu AS Antony Blinken kepada utusan China Wang Yi setelah keduanya bertemu di konferensi keamanan global di Munich.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, pada Rabu, 11 Januari 2023. AS dan Jepang mengumumkan rencana untuk memperkuat kerja sama pertahanan di darat, di laut, dan di ruang angkasa saat mereka mengungkapkan keprihatinan yang berkembang tentang tantangan yang berkembang yang ditimbulkan oleh China dan oleh hubungannya dengan Rusia./Bloomberg
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, pada Rabu, 11 Januari 2023. AS dan Jepang mengumumkan rencana untuk memperkuat kerja sama pertahanan di darat, di laut, dan di ruang angkasa saat mereka mengungkapkan keprihatinan yang berkembang tentang tantangan yang berkembang yang ditimbulkan oleh China dan oleh hubungannya dengan Rusia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat memperingatkan China mengenai konsekuensi yang diterima jika China memberikan dukungan militer terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada Penasihan Negara China dan Direktur Urusan Luar Negeri PKC Wang Yi setelah keduanya bertemu di sela-sela konferensi keamanan global di Munich, Jerman, Sabtu (18/2/2023).

Dilansir dari Reuters, Minggu (19/2/2023), keduanya bertemu di sebuah lokasi yang dirahasiakan, hanya beberapa jam setelah Wang Yi melayangkan kritik langsung ke AS mengenai tindakan penembakan balon udara yang dicurigai sebagai mata-mata China oleh AS.

Hubungan antara kedua negara telah penuh dengan ketegangan sejak AS mengatakan bahwa China menerbangkan balon mata-mata di atas wilayah AS sebelum jet-jet tempur Amerika menembaknya atas perintah Presiden Joe Biden. Perselisihan ini juga terjadi pada saat Barat mengamati respons Beijing terhadap perang Ukraina.

Dalam sebuah wawancara yang akan ditayangkan pada hari Minggu pagi di acara "Meet the Press with Chuck Todd" di NBC News, Blinken mengatakan bahwa AS sangat prihatin karena China sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan kepada Rusia.

Ia menjelaskan kepada Wang bahwa hal itu akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan kedua negara.

"Ada berbagai jenis bantuan mematikan yang setidaknya sedang mereka pertimbangkan untuk diberikan, termasuk senjata," kata Blinken, seraya menambahkan bahwa Washington akan segera merilis lebih banyak rincian.

Berbicara kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa China mencoba untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas, namun di saat yang sama mengambil langkah-langkah memprihatinkan untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

"(Menteri) Menlu cukup blak-blakan dalam memperingatkan tentang implikasi dan konsekuensi dari China yang memberikan dukungan material kepada Rusia atau membantu Rusia dengan penghindaran sanksi yang sistematis," kata pejabat senior tersebut.

Rusia dan China menandatangani kemitraan "tanpa batas" pada Februari 2022, tak lama sebelum pasukan Rusia menginvasi Ukraina. Hubungan ekonomi kedua negara telah berkembang pesat seiring dengan merenggangnya hubungan Moskow dengan Barat.

Barat telah mewaspadai respons China terhadap perang Ukraina, dengan beberapa peringatan bahwa kemenangan Rusia akan mewarnai tindakan China terhadap Taiwan. Di sisi lain, China menahan diri untuk tidak mengutuk perang tersebut atau menyebutnya sebagai invasi.

Sebelumnya, berbicara di sebuah panel di konferensi tersebut, Wang menegaskan kembali seruan untuk berdialog dan menyarankan negara-negara Eropa untuk berpikir dengan tenang untuk mengakhiri perang.

Dia juga mengatakan bahwa ada kekuatan yang tampaknya tidak ingin negosiasi berhasil, atau perang segera berakhir, tanpa menjelaskan siapa yang dia maksud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper