Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa stok vaksin Covid-19 cukup banyak, ada sekitar 8,1 juta dosis di pusat maupun daerah. Stok tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi.
Dari total tersebut, sekitar 5,7 juta dosis diperoleh dari produksi vaksin dalam negeri, yakni Vaksin Indovac buatan PT Bio Farma serta Inavac, vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Phamaceutical Indonesia.
"Kita masih punya stok yang cukup banyak, ada sekitar 8 juta dosis dan dari 8 juta dosis itu, sekitar 5,7 juta dosis dari dalam negeri," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (8/2/2023).
Sementara itu, untuk sekitar 2,4 juta dosis vaksin lainnya, umumnya merupakan vaksin hibah yang sebelumnya diterima Indonesia. Setidaknya terdapat 4 jenis vaksin hibah yang digunakan di tanah air, yakni vaksin Pfizer, Zifivax, Janssen, serta Sinopharm.
Budi mengatakan, pihaknya akan menambah stok vaksin jenis Pfizer yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19 balita. Seperti diketahui, Pfizer menjadi satu-satunya jenis vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM untuk keperluan vaksinasi balita.
"Kita sekarang sedang menjajaki untuk yang di bawah 5 tahun karena memang kita lihat banyak yang belum terproteksi dan yang balita ini vaksin dalam negeri belum bisa cover. Jadi sisa kontrak dengan Pfizer kita pakai untuk membeli yang balita saja," tuturnya.
Baca Juga
Adapun, mantan Wakil Menteri BUMN ini menuturkan laju vaksinasi Covid-19 kembali meningkat pada akhir Januari 2023, usai kebijakan pemberian vaksin booster kedua bagi masyarakat umum dimulai pada 24 Januari lalu.
Budi menyampaikan, sebanyak 31.613 dosis vaksin Covid-19 berhasil diberikan per harinya.
Seperti diketahui, program vaksinasi kerap disebut sebagai salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Kondisi pandemi Covid-19 yang terkendali membuat negara ini berhasil untuk menekan angka kenaikan kasus selama 12 bulan terakhir.
Keberhasilan ini menjadi awal dari perjalan Indonesia untuk menuju ke status endemi Covid-19 pada tahun ini.
Pemerintah juga telah melakukan komunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membahas rencana perubahan status pandemi tersebut. WHO akan melakukan peninjauan terhadap kondisi Covid-19 di berbagai negara di dunia, terutama dampak Virus Corona terhadap angka kematian serta perawatan di rumah sakit (RS).
"Kalau angka yang masuk RS, masuk ICU, dan wafat sudah sama dengan penyakit menular lain, seperti influenza, TBC, malaria, demam berdarah, artinya ini adalah masuk kategori infeksi biasa," kata Budi.
Berikut stok vaksin Covid-19 yang masih dimiliki Indonesia:
Indovac: 4.561.590
Pfizer: 2.115.234
Inavac: 1.171.755
Zifivax: 191.708
Janssen: 136.250
Sinopharm: 6.626
Total: 8.183.163