Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina, Zelensky Tidak akan Menyerah Mempertahankan Bakhmut

Presiden Ukraina Zelensky akan terus berjuang dan bertahan untuk melawan Rusia.
Artileri Ukraina menembakkan howitzer L119 ke arah posisi Rusia di garis depan di wilayah Lugansk pada 16 Januari. Bloomberg/Fotografer: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Artileri Ukraina menembakkan howitzer L119 ke arah posisi Rusia di garis depan di wilayah Lugansk pada 16 Januari. Bloomberg/Fotografer: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina tidak akan menyerah pada Bakhmut yang dalam kondisi diserang oleh pasukan Rusia.

Dilansir dari Aljazeera, Sabtu (4/2/2023) ada beberapa kota yang diperebutkan dengan panas di wilayah Donetsk dan telah menjadi pusat pertempuran selama berbulan-bulan. Zelensky mengatakan bahwa pasukan Ukraina akan terus mempertahankannya selama mungkin, selama pertemuan puncak di Kyiv dengan para pemimpin Uni Eropa.

"Kami tidak ada akan menyerahkan Bakhmut. Kami akan berjuang selama kami bisa,” kata Zelensky. 

Dia mengatakan jika (pengiriman) senjata dipercepat – yaitu senjata jarak jauh, maka pihaknya tidak hanya tidak akan menarik diri dari Bakhmut. Dia juga akan mulai mencabut pendudukan Donbas.

Pasukan Rusia mengepung Bakhmut dari beberapa arah dan berjuang untuk menguasai jalan yang juga merupakan rute pasokan penting bagi pasukan Ukraina.

Komentar menantang Zelensky tentang pertempuran untuk Bakhmut datang pada akhir kunjungan, tepatnya 2 hari setelah beberapa pejabat senior Uni Eropa ke Kyiv menyerukan untuk berhenti perang.

Sebelumnya, muncul sejumlah isu penting dalam perang Rusia vs Ukraina sepanjang Rabu (1/2/2023) di antaranya Amerika Serikat (AS) yang berupaya mengisolasi Rusia di PBB, dan Putin mengintensifkan serangan jelang setahun agresi militer di Ukraina.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengungkapkan bahwa pemerintahan Biden dan sekutunya bekerja untuk mengisolasi Rusia di badan global tersebut, dan menyerukan perombakan Dewan Keamanan untuk menumpulkan dampak Moskow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper