Bisnis.com, JAKARTA – Seorang jenderal bintang empat Angkatan Udara Amerika Serikat mengatakan bahwa nalurinya menunjukkan AS akan memerangi China dalam dua tahun ke depan.
"Saya harap saya salah. Naluri saya mengatakan bahwa kita akan berperang pada tahun 2025," ungkap Jenderal Mike Minihan dalam sebuah surat tertanggal 1 Februari 2022, dilansir Reuters pada Minggu (29/1/2023).
Jenderal Minihan mengepalai Komando Mobilitas Udara yang beranggotakan sekitar 110.000 personel. Surat tersebut tertanggal 1 Februari, namun telah dikirim pada Jumat (27/1).
Pandangan jenderal ini tidak mewakili penilaian umum Pentagon, namun menunjukkan kekhawatiran di tingkat tertinggi militer AS atas kemungkinan upaya China untuk menguasai Taiwan yang diklaim sebagai wilayahnya.
Minihan mengatakan saat AS maupun Taiwan mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2024, hal ini berpotensi menciptakan peluang bagi China untuk mengambil tindakan militer.
"Komentar-komentar ini tidak mewakili pandangan departemen pertahanan terhadap China," kata seorang pejabat pertahanan AS.
Baca Juga
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan awal bulan ini bahwa ia sangat meragukan bahwa peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan merupakan tanda akan segera terjadinya invasi ke pulau tersebut.
China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir terhadap Taiwan untuk menerima kekuasaan Negeri Panda tersebut.
Di sisi lain, pemerintah Taiwan mengatakan bahwa mereka menginginkan perdamaian namun akan membela diri jika diserang.
Menanggapi surat tersebut, Brigadir Jenderal Patrick Ryder dari Angkatan Udara mengatakan bahwa persaingan militer dengan China adalah tantangan utama.
"Fokus kami tetap bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk melestarikan Indo-Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka," ungkapnya.