Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menawarkan bantuan setelah terjadi serangan penembakan yang menewaskan tujuh orang pada Jumat (27/1/2023).
Melansir Reuters, Sabtu (28/1/2023), Biden menawarkan semua sarana dukungan atau bantuan yang tepat setelah tujuh orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan penembakan di sinagoge di pinggiran Yerusalem Timur pada Jumat (27/1/2023).
Menurut Bloomberg, Sabtu (28/1/2023), seorang pria bersenjata menembak mati tujuh orang Israel dalam serangan di sebuah sinagoge di lingkungan Yahudi di Yerusalem Timur ketika ketegangan melonjak menyusul insiden pembunuhan pada Kamis (26/1/2023) terhadap sembilan orang Palestina dalam bentrokan dengan pejabat keamanan Israel di Tepi Barat.
Baca Juga
Polisi yang berlari ke tempat kejadian menembak dan membunuh penyerang. Media Israel melaporkan, pelaku berusia 21 tahun berasal dari Yerusalem Timur dan tanpa sejarah kekerasan politik.
Penembakan itu adalah salah satu insiden yang memakan korban tewas tertinggi dalam serangan terhadap orang Israel selama bertahun-tahun dan akan menimbulkan kemarahan yang luar biasa karena yang tewas adalah para jemaah yang melaksanakan salat Sabat.
Sementara itu, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, di Jalur Gaza, gerakan Islam Hamas merayakannya dengan menembak ke udara, dan di Tepi Barat mobil membunyikan klakson dan kembang api ditembakkan ke langit.