Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali meminta bantuan untuk negaranya, berharap mendapat pasokan rudal jarak jauh dan pesawat tempur setelah mendapat tank.
Pihaknya mengaku telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan akan direncanakan pasokan rudal untuk Ukraina.
"Hari ini, saya berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Mereka akan membuka pasokan rudal jarak jauh untuk Ukraina," katanya, seperti dilansir dari TASS, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, yang terpenting ialah harus memperluas kerja sama dalam pasokan senjata ke Ukraina.
"Yang penting, kita harus memperluas kerja sama kita dalam artileri dan harus memastikan pasokan pesawat tempur ke Ukraina," lanjutnya, dalam pidato video di Telegram.
Zelensky melakukan diskusi dengan Stoltenberg dan berencana memperluas koalisi tank dan membuka blokir senjata jenis baru secara kualitatif.
Baca Juga
Sebelumnya pada Rabu (25/1/2023), Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencananya untuk memasok 31 tank M1 Abrams ke Kyiv, Ukraina. Hal ini menyusul Jerman yang mengkonfirmasi niatnya untuk mengirim 14 tank Leopard 2 dari cadangannya sendiri dan mengizinkan ekspor ulang dari negara lain.
Pengiriman tank dari Eropa ke Ukraina pun turut mendapat tanggapan dari pihak Rusia. Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengatakan bahwa angkatan bersenjata Rusia akan menghancurkan tank M1 Abrams buatan AS dan peralatan militer NATO lainnya jika benar dipasok ke Ukraina.
“Jika keputusan untuk mentransfer M1 Abrams ke Kyiv dibuat, tank Amerika tanpa ragu akan dihancurkan seperti semua sampel peralatan militer NATO lainnya,” lanjutnya.