Bisnis.com, JAKARTA -- Elektabiltas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semakin tidak terkejar dalam survei calon presiden atau capres yang dipublikasikan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Minggu (22/1/2023).
Berdasarkan hasil sigi pada tanggal 7 sampai dengan 11 Januari 2023 dengan simulasi 19 nama, elektabiltas Ganjar tercatat sebanyak 27,2 persen. Angka ini naik dibandingkan periode survei 13-21 Agustus 2022. Pada waktu itu elektabiltas Ganjar sebanyak 24,5 persen.
Nama Ganjar juga belum terkejar dalam simulasi capres 10 nama. LSI mencatat elektabiltas Ganjar dalam simulasi itu sebanyak 29,2 persen atau naik dibandingkan periode survei sebelumnya yang hanya 24,9 persen.
Ganjar juga masih unggul dalam simulasi 3 nama capres. Elektabilitasnya sebanyak 36,3 persen, Anies Baswedan 24,2 persen dan Prabowo Subianto sebanyak 23,2 persen.
LSI juga mencatat bahwa basis dukungan terhadap Ganjar tampak mirip polanya dengan basis PDIP, sangat kuat didorong oleh basis pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 yang lalu, dan kelompok yang semakin puas atas kinerjanya sebagai presiden.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo besar kemungkinan akan memiliki pengaruh yang
signifikan baik terhadap basis dukungan PDIP maupun dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca Juga
"Jika kredibilitas terhadap Presiden Joko Widodo tetap terjaga maka ke depan dukungan terhadap PDIP, dan sekaligus Ganjar Pranowo, juga kemungkinan besar akan semakin kuat," demikian dikutip dari publikasi LSI, Minggu (22/1/2023).
Anies dan Prabowo sendiri bersaing cukup ketat. Anies unggul dibandingkan Prabowo dalam simulasi 19 nama. Capres Partai NasDem ini memiliki elektabilitas sebanyak 16,8 persen. Prabowo hanya 16 persen.
Sementara dalam simulasi 10 nama, Prabowo berada di peringkat kedua dengan angka elektabiltas sebanyak 19,4 persen. Sedangkan Anies Baswedan berada di peringkat ketiga dengan angka 16,5 persen.