Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xi Jinping : China Siap Perangi Covid-19

Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya lebih besar untuk.memerangi Covis-19 jelang Imlek.
Presiden China Xi Jinping/ Bloomberg.
Presiden China Xi Jinping/ Bloomberg.
Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya yang lebih besar untuk memerangi Covid-19, khususnya sebelum orang-orang berdatangan ke daerah pedesaan.
 
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (19/1/2023), Xi menyadari bahwa wabah Virua Corona sangat ganas dan China masih belum selesai menghadapi tugas-tugas besar. Pasalnya, perjuangan melawan wabah Covid-19 ini membutuhkan ketekunan karena harapan baru sudah mulai terlihat.
 
Xi sangat khawatir tentang pengendalian epidemi di daerah pedesaan.
Dia juga meminta otoritas lokal di pedesaan untuk meningkatkan perawatan medis dan melindungi kesehatan masyarakat semaksimal mungkin. 
 
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Xi telah melakukan kunjungan langsung ke daerah pedesaan sebelum liburan Tahun Baru Imlek setiap tahun sejak berkuasa pada tahun 2012.
Xi mengakui bahwa dia mendobrak tradisi tersebut, dengan melakukan cara berbeda untuk mencapai lebih banyak tempat.
 
"Tahun ini, saya melakukan ini melalui sambungan video sehingga saya dapat melihat lebih banyak tempat, di Timur, Selatan, Barat, Utara, dan Tengah China.
Meskipun kami dipisahkan oleh layar, saya masih bisa merasakan suasana Tahun Baru di seluruh negeri," tuturnya.
 
Tayangan video tersebut disaksikan secara langsung oleh ratusan orang dari berbagai daerah di China.
 
China melaporkan hampir 60.000 kematian terkait Covid-19 selama lima minggu pertama. Namun,  jumlah itu masih akan bertambah bersamaan dengan jutaan pekerja akan melakukan perjalanan dari daerah perkotaan ke kampung halaman mereka untuk merayakan liburan Tahun baru Imlek selama seminggu mendatang.
 
Jutaan pekerja akan melakukan perjalanan dari daerah perkotaan ke kampung halaman mereka dalam liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan mendatang. 
 
Pejabat ekonomi tertinggi negara Liu He mengatakan minggu ini puncak infeksi telah berlalu, hanya beberapa minggu setelah China meninggalkan semua pembatasan Covid-19 yang ketat.
 
Meski demikian, beberapa lembaga asing di Davos memiliki pandangan berbeda dengan perusahaan analisis kesehatan prediktif Airfinity Ltd yang menyebut satu gelombang Covid-19 yang lebih panjang dan lebih parah di masa depan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper